Harga emas semakin berkilau, simak rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan laba bersih Rp 84,82 miliar sepanjang enam bulan pertama 2020. Realisasi ini turun 80,18% dari torehan laba bersih semester I-2019 yang mencapai Rp 428 miliar.

Dari sisi topline, emiten penjaja logam mulia ini mencatatkan penurunan pendapatan hingga 36,04% menjadi Rp 9,22 triliun dari sebelumnya Rp 14,42 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan menilai, korelasi yang lemah antara harga emas dengan nikel menjadi keunggulan kompetitif terkuat bagi ANTM karena pendapatan emiten pelat merah ini didorong oleh produk-produk terkait emas dan nikel.


Baca Juga: Laba bersih anjlok 80%, simak rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)

Selain itu, Mirae Asset juga mencatat bahwa ANTM memiliki cadangan bijih nikel yang melimpah sehingga menyisakan ruang yang cukup untuk pertumbuhan jangka panjang. Catatan Andy, pada 2019, sumber daya dan cadangan bijih nikel ANTM masing-masing mencapai 1,3 miliar wet metric ton (wmt) dan 438 juta wmt.

Lebih lanjut, kinerja ANTM juga bakal ditopang oleh segmen penjualan emas yang saat ini harganya sedang dalam fase uptrend. “Mengingat adanya dampak perlambatan ekonomi global setelah pandemi Covid-19 melanda, kami menilai segmen emas ANTM akan menjadi penyangga bagi kinerja top-line tahun ini,” ujar Andy, Selasa (4/8).

Andy merevisi asumsi rata-rata harga harga emas global menjadi US$ 1.700 per ons troi di tahun 2020 dan US$ 1.750 per ons troi di tahun 2021, masing-masing naik 13,3% dan 12,9% dari asumsi sebelumnya.

Baca Juga: Laba bersih Aneka Tambang (ANTM) di semester I-2020 anjlok 80% ke Rp 84,82 miliar

Setelah menyesuaikan harga emas dan nikel global, Mirae Asset Sekuritas merevisi naik proyeksi pendapatan ANTM menjadi Rp 25,4 triliun di 2020 dan Rp 28,7 triliun di 2021, masing-masing naik 6,6% dan 8% dari asumsi sebelumnya. Namun, Andy menurunkan proyeksi laba bersih konstituen Indeks Kompas100 ini, yakni menjadi Rp 208 miliar di 2020 dan Rp 310 miliar di 2021, masing-masing turun 15,9% dan 14,4% dari asumsi Mirae Asset sebelumnya.

Hal ini mengingat adanya efek dari penyajian kembali laporan konsolidasian. Sebagai catatan, ANTM menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun penuh yang berakhir 2019.

Setelah menurunkan estimasi pendapatan, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memangkas target harga untuk saham ANTM, dari sebelumnya Rp 755 menjadi Rp 655. Mirae Asset juga menurunkan rekomendasi saham ANTM dari beli (buy) menjadi tahan (hold).

Baca Juga: Harga emas Antam bertambah Rp 1.000 menjadi Rp 1.029.000 per gram pada Selasa (4/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati