Harga emas sentuh level terendah satu minggu karena penguatan dolar dan Covid-19



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas turun ke level terendah lebih dari satu minggu di awal pekan ini setelah dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan paket bantuan Covid-19 tidak menunjukan kemajuan berarti. 

Senin (26/10) pukul 11.15 WIB, harga emas spot melemah 0,1% ke level US$ 1.898,28 per ons troi. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh US$ 1.890,19 per ons troi, terendah sejak 15 Oktober 2020.

Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 juga melemah 0,3% menjadi US$ 1.899,30 per ons troi. 


"Dalam waktu dekat, tampaknya ada kurangnya dorongan untuk melakukannya pembeli tambahan (untuk emas). Ini terjadi karena emas masih dalam bayang-bayang pemilu dan spekulasi stimulus AS, "kata analis IG Markets Kyle Rodda.

Baca Juga: Harga emas hari ini (26/10) di Butik Emas Antam turun Rp 1.000 per gram

Di sisi lain, indeks dolar AS juga menguat 0,2% terhadap sekeranjang mata uang. Ini membuat emas lebih mahal jika dibeli dengan mata uang lainnya. 

Sementara itu, Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada hari Minggu mengatakan pemerintahan Donald Trump sedang meninjau rencana terbaru untuk lebih banyak stimulus Covid-19. 

Namun dengan pemilihan presiden yang semakin dekat, analis mengatakan, kemenangan saingan Trump dari Partai Demokrat Joe Biden, bisa membantu reli emas di belakang paket stimulus potensial yang besar.

"Kami tidak mungkin melihat banyak volatilitas harga (emas) sebelum pemungutan suara Presiden AS minggu depan," kata OCBC dalam catatan.

"Kami memperkirakan harga akan terus diperdagangkan mendekati level US$ 1.900 per ons troi di minggu ini," lanjut OCBC. 

Sementara itu, meningkatnya kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam menjadi penyebabnya kebutuhan akan lebih banyak stimulus. Menurut penghitungan Reuters, jumlah rawat inap meningkat dan telah mencapai level tertinggi dalam dua bulan. 

Baca Juga: Harga minyak anjlok lebih dari 1% setelah lonjakan kasus Covid-19 di AS

Prancis juga mencatat rekor peningkatan infeksi selama ini akhir pekan dan Spanyol mengumumkan keadaan darurat gelombang kedua yang kembali membayangi seluruh Eropa.

Secara luas, emas yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang telah naik 25% di tahun ini. Ini terjadi setelah bank sentral dan banyak negara yang meluncurkan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya, guna meredam kejatuhan ekonomi dari pandemi.

Selanjutnya: Harga minyak terus merosot hingga 1,6% pada Senin (26/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari