KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas terus sempat melonjak hingga 1,3% karena investor menyambut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menandatangi tagihan bantuan pandemi yang telah lama ditunggu. Pelemahan dolar AS kian menyokong harga emas. Senin (28/12) pukul 13.45 WIB, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 1,888.84 per ons troi. Harga emas sempat ke US$ 1.900,04 per ons troi, level tertinggi dalam sepekan. Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman Februari 2021 menguat 0,5% menjadi US$ 1.893,20 per ons troi.
Dukungan utama bagi harga emas memang datang setelah Trump menandatangani UU paket bantuan senilai US$ 2,3 triliun yang berisi stimulus dan pengeluaran tunjangan kepada jutaan pengangguran di AS. Penandatanganan ini juga membuat penutupan pemerintahan (government shutdown) di AS terhindari. "Bahkan tanpa stimulus ekstra, emas bisa naik lebih tinggi. Tanda tangan Trump (pada RUU stimulus) adalah risiko besar terakhir yang menunjuk ke pasar bullish," kata Jeffrey Halley, senior market analis di OANDA. Baca Juga: Harga emas spot terus menguat ke US$ 1.894 per ons troi jelang siang ini "(Tapi) kita sudah lama membicarakan kesepakatan ini, jadi masih menjadi pertanyaan besar adalah berapa banyak yang akan ditindaklanjuti oleh pasar," jelas Stephen Innes, Chief Global Market Strategist Axi. Kilau emas semakin cerah setelah dolar AS juga turun 0,2% terhadap saingannya. Hal ini membuat daya tarik emas terangkat terhadap mata uang lainnya karena menjadi lebih murah.