Harga Emas Spot Belum Bisa Bangkit, Ini Penyebabnya



MOMSMONEY.ID - Harga emas tertekan setelah rilis FOMC meeting minutes atau notula rapat kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan The Fed. 

Di awal perdagangan Senin (21/8), berdasarkan riset Monex Investindo Futures hari ini, harga emas turun empat minggu beruntun setelah sepanjang pekan lalu anjok ke US$ 1.889 per ons troi. 

Dalam notula tersebut, mayoritas anggota The Fed masih melihat adanya risiko inflasi bisa kembali naik. Hal tersebut mengindikasikan perlunya kenaikan suku bunga. Imbal hasil obligasi AS pun naik tajam dan membuat harga emas tertekan. 


Obligasi AS dan emas sama-sama diangga aset safe haven. Bedanya, obligasi AS memberikan imbal hasil sementara emas tidak. Ketika imbal hasil obligasi AS tinggi, emas jadi kurang menarik. 

Baca Juga: Harga Emas Spot Turun Setelah Notula Rapat The Fed Keluar

Monex memproyeksikan, pada perdagangan hari ini, pengumuman kebijakan moneter bank sentral China, People's Bank of China (PBoC) bisa menjadi penggerak harga emas.

PBoC pekan lalu membuat kejutan dengan menurunkan suku bunga medium-term lending facility (MLF) tenor 1 tahun sebesar 15 basis poin menjadi 2,5%. Langkah tersebut merupakan pemangkasan kedua pada tahun ini, setelah sebelumnya dilakukan pada Juni. 

Pagi ini, PBoC diproyeksikan akan memangkas suku bunga loan prime rate (LPR) tenor 1 tahun dan 5 tahun masing-masing sebesar 15 basis poin menjadi 3,4% dan 4,05%.

Pemangkasan tersebut bisa menjadi sentimen positif ke pasar finansial dan membuat yield obligasi AS menurun, sehingga emas berpeluang naik. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini 21 Agustus, Cek Daftar Lengkapnya

Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi buy untuk produk emas:

  • Entry Price: 1.887,14 - 1.889,40
  • Level Support 1: 1.885,81
  • Level Support 2: 1.881,15
  • Level Resistance 1:  1.891,01
  • Level Resistance 2: 1.895,37
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Danielisa Putriadita