Harga Emas Spot Berada di Bawah Tekanan Setelah Data Inflasi AS, Selasa (12/3)



KONTAN.CO.ID - Harga emas masih berada di bawah tekanan pada hari Selasa (12/3), sempat turun sebanyak 1%. Setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang panas meredupkan prospek The Fed segera menurunkan suku bunganya.

Melansir Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,9% menjadi US$2.163,69 per ons troi pada pukul 1322 GMT, mundur dari rekor tertinggi US$2.194,99 yang dicapai pada hari Jumat.

Sedangkan, harga emas berjangka AS juga turun 0,9% menjadi US$2.169,40.


Baca Juga: CEO Indodax Optimistis Bitcoin Akan Jadi Safe Haven di Masa Depan

Harga konsumen AS meningkat dengan kuat pada bulan Februari, menunjukkan adanya kekakuan dalam inflasi.

Data menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4% secara bulanan di bulan Februari. Setiap tahunnya, angka tersebut meningkat 3,2%, di atas perkiraan 3,1%.

"IHK muncul dengan sedikit kesulitan namun pasar mengharapkan angka yang tinggi sehingga reaksi awal agak kelu namun harga menjadi berfluktuasi sejak saat itu," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Dia mengatakan, pembeli emas masih akan mencari alasan untuk mendorongnya lebih tinggi.

“Sekarang fokus akan beralih ke pertemuan The Fed minggu depan di mana akan ada dot plot yang diperbarui,” kata Wong, mengacu pada perkiraan suku bunga para bankir sentral.

Pasar masih memperhitungkan peluang sekitar 70% penurunan suku bunga AS pada bulan Juni, menurut CME FedWatch Tool.

Suku bunga rendah membantu harga emas karena mengurangi opportunity cost memegang logam mulia yang tidak menghasilkan bunga.

Baca Juga: Harga Emas Turun dari Level Rekor Tertinggi Menjelang Rilis Data Inflasi AS

“Kami tidak memperkirakan siklus penurunan suku bunga yang nyata di AS, mengingat risiko inflasi yang terus berlanjut, kami yakin potensi kenaikan emas lebih lanjut terbatas dalam jangka menengah dan panjang,” kata Commerzbank.

Sementara itu, harga platinum spot turun 1,9% menjadi US$915,35 per ons troi, paladium turun 1,3% menjadi US$1.017,25.

UBS dalam catatannya mengatakan bahwa mereka memperkirakan paladium akan tetap kelebihan pasokan selama beberapa tahun mendatang, karena permintaan untuk autokatalis, yang menyumbang sekitar 90% dari penggunaan logam tersebut, terus menurun.

Di tempat lain, harga perak turun 0,9% menjadi US$24,19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto