KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas bergerak datar pada awal perdagangan hari ini. Sentimen datang dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang menekan permintaan emas batangan dan membuat harga logam mulia ini di dekat posisi terendah dalam sembilan bulan.

Senin (11/7), harga emas spot bertahan di level US$ 1.742,08 per ons troi. Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 turun 0,2% menjadi US$ 1.739,60 per ons troi.

Sentimen utama pergerakan emas datang dari dolar AS yang kembali naik ke level tertinggi dalam 20 tahun, yang dicapai pada hari Jumat (8/7). Ini membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

"Sementara harga emas tetap di bawah US$ 1.753 per ons troi, tampaknya pergerakan turun ke US$ 1.720 per ons troi akan terjadi. Meskipun ada beberapa support di sekitar US$ 1.730, mengingat tren bearish secara keseluruhan, setiap kenaikan kemungkinan akan menjadi retracement, paling banter," kata Matt Simpson, Senior Market Analyst City Index.

Emas menandai kerugian mingguan keempat berturut-turut pada hari Jumat, setelah mencapai level terendah sejak akhir September beberapa sesi sebelumnya. Emas tertekan oleh kenaikan dolar AS dan taruhan untuk kenaikan suku bunga yang curam mendapatkan traksi setelah data pekerjaan AS yang sehat.

Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 969.000 Per Gram Pada Hari Ini (11/7)

"Emas telah bergerak lebih rendah, dan ada titik di mana pasar perlu berhenti sejenak untuk bernapas. Dan itulah yang kita lihat pada emas saat ini," kata Simpson.

Presiden Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic, sampai baru-baru ini di antara pembuat kebijakan bank sentral AS yang paling dovish, pada hari Jumat mengatakan dia sepenuhnya mendukung tiga perempat dari kenaikan suku bunga persentase poin pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya, yang akan digelar akhir bulan ini.

Patokan imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun stabil di dekat tertinggi lebih dari satu minggu sesi sebelumnya, membebani emas.

Suku bunga yang lebih tinggi dan imbal hasil obligasi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, saham Asia sebagian besar berada di bawah air pada hari Senin karena investor bersiap untuk laporan inflasi AS yang dapat memaksa kenaikan suku bunga super besar lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari