Harga emas spot bertahan di US$ 1.889, pelemahan indeks dolar AS jadi sentimen utama



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas terus menguat berkat pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) serta potensi stimulus tambahan guna mengerek perekonomian global. Kini, harga emas pun menuju keuntungan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan. 

Selain emas, perak pun mencetak kinerja cemerlang. Bahkan, si putih bakal mendapatkan pekan terbaiknya sejak 1987, dengan tambahan sokongan dari kebangkitan kembali dalam aktivitas industri.

Jumat (24/7) pukul 11.15 WIB, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.889,24 per ons troi. Harga si kuning sempat menyentuh level tertinggi sejak September 2011 di US$ 1.897,16 pada perdagangan sesi sebelumnya. 


Baca Juga: Harga minyak mentah bertahan di atas US$ 41 per barel berkat pelemahan dolar AS

Dengan posisi ini, harga emas telah naik lebih dari 4% di minggu ini. Dan ini menempatkan emas pada penguatan beruntun terlama sejak akhir 2011 lalu. 

"Kami melihat minggu yang sangat eksplosif untuk emas," kata Ilya Spivak, currency strategist DailyFx.

"Logika dasar berkaitan dengan pengenalan lebih lanjut stimulus fiskal di Uni Eropa, dan juga tentang stimulus fiskal lebih lanjut di AS. Suku bunga tidak benar-benar diharapkan naik lebih tinggi, dan respons yang mungkin dilihat sebagai inflasi," lanjut Spivak. 

Editor: Anna Suci Perwitasari