Harga Emas Spot Capai Rekor Selasa (22/10), Dipicu Pemilu AS dan Konflik Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - Harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa (22/10), didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman di tengah ketidakpastian pemilu Amerika Serikat (AS) dan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Selain itu, ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut juga mendorong lonjakan harga emas.

Baca Juga: Permintaan Safe-Haven Dorong Emas Dekati Rekor Tertinggi pada Selasa (22/10)


Harga emas spot naik 0,7% menjadi US$2.739,81 per ons troi pada pukul 12:25 waktu setempat (ET) atau 16:25 GMT, setelah sempat menyentuh rekor US$2.744,08 di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 0,6% ke US$2.754,30 per ons troi.

Emas yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi telah naik lebih dari 32% sepanjang tahun ini, mencatatkan rekor berkali-kali.

Suku bunga yang lebih rendah juga meningkatkan daya tarik untuk memegang emas.

“Ketegangan geopolitik tetap menjadi faktor pendorong utama. Dua minggu menjelang pemilu AS, persaingan masih sangat ketat, sehingga ketidakpastian politik turut mendorong minat terhadap emas sebagai aset aman,” kata Peter A. Grant, vice president and senior metals strategist di Zaner Metals.

Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 3,78%, Hari Ini Bagaimana? (22 Oktober 2024)

Grant menambahkan, jika situasi di Timur Tengah semakin memanas, harga emas berpotensi mencapai US$3.000 sebelum akhir tahun, meskipun ia memperkirakan kenaikan signifikan akan terjadi pada kuartal pertama tahun depan.

Selain itu, kebijakan pelonggaran moneter oleh sejumlah bank sentral besar juga menjadi faktor utama yang mendukung reli emas.

Dalam survei terbaru Reuters/Ipsos, Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris memimpin tipis dengan 46% suara dibandingkan mantan Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump yang memperoleh 43% suara.

Ketatnya persaingan ini semakin memperkuat ketidakpastian hasil pemilu, yang secara tidak langsung mendukung harga emas.

"Dengan ketidakpastian yang semakin meningkat antara kandidat dari Partai Demokrat dan Republik, emas mendapat dukungan sebagai aset aman," kata analis dari BNP Paribas dalam catatannya.

Dari sisi teknikal, Relative Strength Index (RSI) untuk emas saat ini berada di level 74 yang menunjukkan bahwa harga emas sudah memasuki wilayah "overbought" atau jenuh beli.

Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Selasa 22 Oktober 2024 Turun Rp 4,000

Selain emas, harga perak juga naik 2,8% menjadi US$34,72 per ons troi, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak akhir 2012.

Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group memperkirakan harga perak akan menembus US$35 sebelum hari pemungutan suara pada 5 November, asalkan faktor pendorong logam mulia tetap kuat.

Di sisi lain, harga platinum naik sekitar 2,6% menjadi US$1.029,10 per ons troi dan palladium naik 2,2% menjadi US$1.074,38 per ons troi.

Selanjutnya: Asing Lepas Saham-Saham Big Caps Saat IHSG Naik di Hari ke-8 Berturut-turut

Menarik Dibaca: 7 Tanda Tubuh Overhidrasi Akibat Terlalu Banyak Minum Air Putih, Jangan Disepelekan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto