Harga emas spot ditutup menguat ke US$ 1.813 per ons troi karena dolar AS melemah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas berhasil ditutup menguat pada hari terakhir bulan Agustus. Penguatan terjadi karena dolar Amerika Serikat melemah, tetapi kenaikannya melambat karena beberapa investor tetap hati-hati jelang data upah non-pertanian AS bulan Agustus yang akan dirilis akhir pekan ini.

Selasa (31/9), harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 1.813,62 per ons troi, setelah mencapai posisi tertinggi sejak 4 Agustus pada hari Senin di US$ 1,822,92 per ons troi. 

Serupa, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3% ke US$ 1.818,1 per ons troi. 


Di hari terakhir Agustus, indeks dolar AS tergelincir ke level terendah lebih dari tiga minggu dan membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Minat terhadap emas telah meningkat setelah komentar dovish dari Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell pada konferensi Jackson Hole pada hari Jumat (27/8). Dalam pernyataannya, Powell memang tidak memberikan batas waktu yang tegas bagi bank sentral untuk mulai memotong pembelian asetnya.

Baca Juga: Tengah hari, harga emas spot naik ke US$1.815,16 karena lesunya dolar AS

"The Fed akan menarik pelatuknya tetapi tidak akan ada pengurangan yang kuat dalam akomodasi moneter selama beberapa bulan ke depan, jadi emas pada akhirnya akan baik-baik saja," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies TD Securities.

Namun, investor tetap khawatir atas batas waktu untuk tapering jelang laporan pekerjaan AS yang dirilis hari Jumat (3/9). Ini dapat meningkatkan kekhawatiran atas bank sentral yang bisa memangkas dukungan ekonominya lebih cepat.

"Setelah sebelumnya berpaling dari emas selama beberapa minggu, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan harga pada awal Agustus, investor keuangan spekulatif kini telah kembali," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.

Selanjutnya: Wall Street loyo, tiga indeks utama melemah di hari terakhir Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari