Harga Emas Spot Ditutup Menguat Usai The Fed Kerek Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Emas melambung karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury tergelincir setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengumumkan kenaikan suku bunga sesuai yang diharapkan.

Rabu (4/5), harga emas spot ditutup menguat 0,7% ke level US$ 1,881,22 per ons troi, memperpanjang sedikit kenaikan yang dibuat segera setelah pengumuman kenaikan suku bunga.

Sementara, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2022 ditutup turun tipis 0,1% ke US$ 1.868,8 per ons troi. Emas berjangka telah ditutup sebelum The Fed mengumumkan kebijakan suku bunga.


Kenaikan emas spot datang usai indeks dolar jatuh ke sesi terendah karena Powell mengatakan inflasi terlalu tinggi. Ini membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Di sisi lain, imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun juga beringsut lebih rendah.

"Pasar memperkirakan pertemuan FOMC Mei memiliki kemiringan hawkish tetapi pasar emas memandang kenaikan 50 bps yang diantisipasi secara luas sebagai relatif dovish terhadap ketakutan hawkish," kata Suki Cooper, Analis di Standard Chartered.

Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga 50 Bps dan Mulai Pengurangan Neraca pada 1 Juni

"Kami mempertahankan pandangan bahwa emas akan kembali mengambil isyarat dari imbal hasil riil saat tahun dibuka menekan harga lebih rendah di Semester 2, tetapi kekhawatiran seputar inflasi, risiko geopolitik, dan pertumbuhan yang lebih lambat membuat harga emas rentan terhadap risiko kenaikan dalam waktu dekat."

The Fed, dalam keputusan kebijakan yang dirilis sebelum pidato Powell, menaikkan suku bunga acuan semalam (overnight interest rate) setengah poin persentase, lompatan terbesar dalam 22 tahun, dan mengatakan akan mulai memangkas kepemilikan obligasi di bulan depan sebagai langkah lebih lanjut dalam pertempuran untuk menurunkan inflasi.

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga AS yang lebih rendah dan imbal hasil obligasi mengurangi biaya peluang memegang emas batangan dengan imbal hasil nol.

Editor: Anna Suci Perwitasari