KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mencapai level terendah lebih dari satu minggu pada hari Selasa (26/9) karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury naik lebih tinggi. Dengan para pedagang menunggu laporan inflasi konsumen untuk petunjuk lebih lanjut tentang apakah The Fed akan menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini. Melansir
Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$1.912,72 per ons troi pada pukul 0618 GMT. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi US$1.931,50.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (26/9) Rontok, Cuan 2,15% Pembeli Setahun Lalu "Emas saat ini pasti akan mulai menghadapi sedikit lebih banyak tekanan penurunan jangka pendek karena kenaikan imbal hasil US Treasury ditambah kekuatan dolar," kata Kelvin Wong, senior market analyst Asia Pasifik di OANDA mengutip dari
Reuters. Dolar mencapai level tertinggi 10 bulan dan imbal hasil US Treasury 10 tahun naik ke puncak baru 16 tahun. Sentimen ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan tanpa bunga, yang dihargakan dalam dolar. Prakiraan yang diterbitkan pada hari Rabu menunjukkan bahwa mayoritas pembuat kebijakan The Fed melihat satu kenaikan suku bunga lagi dalam tiga bulan ke depan. Tetapi investor terus memperhitungkan hanya sekitar 40% kemungkinan pengetatan lebih lanjut pada tahun 2023. Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Senin bahwa suku bunga pinjaman mungkin perlu dinaikkan lebih lanjut dan dipertahankan tinggi untuk beberapa waktu agar inflasi kembali turun ke 2%.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 6.000 Menjadi Rp 1.072.000 Per Gram, Selasa (26/9) Jeda kenaikan suku bunga The Fed akan memberikan dukungan pada emas, tulis analis ANZ dalam sebuah catatan. Para investor akan fokus pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pengukur inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Data PCE yang lebih kuat dari perkiraan "juga bisa menjadi salah satu katalis untuk memberikan tekanan turun pada emas untuk benar-benar menguji level
support jangka menengah utama US$1.900," kata Wong. SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun pada hari Senin ke level terendah sejak Januari 2020. Di tempat lain, harga perak turun 0,8% menjadi US$22,94 per ons troi, platinum merosot 0,8% ke level terendah 12 hari di US$904,00, dan paladium tergelincir 0,5% ke level terendah 14 hari di US$1.223,35. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto