KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas sedikit berubah pada awal perdagangan hari ini. Katalis bagi harga emas datang setelah hasil pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) awal menunjukkan keunggulan dari calon Partai Demokrat Joe Biden. Walau begitu, hasil akhir pemilu AS masih dapat berubah dan membuat harga emas sulit melesat Kamis (5/11) pukul 08.30 WIB, harga emas spot sedikit berubah dan bergerak di kisaran US$ 1.904,66 per ons troi. Sementara harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 naik 0,5% menjadi US$ 1.905,50 per ons troi.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 4.000 jadi Rp 1.000.000 per gram pada hari ini (5/11) Pemilu presiden AS yang berlangsung ketat sempat membuat harga emas tersungkur. terbaru, Biden masih optimistis dapat memenangi pemilu kali ini setelah menang di negara bagian penting di kawasan Midwestern yakni Wisconsin dan Michigan. Sementara itu, Trump yang sebelumnya sempat mengklaim telah menang, mengajukan tuntutan hukum dan meminta penghitungan ulang pemungutan suara di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran sengit. Untuk saat ini, investor pun masih mengharapkan Partai Republik dan Partai Demokrat untuk mempertahankan kendali masing-masing atas Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Ini dilakukan agar prospek kenaikan pajak yang lebih tinggi serta potensi stimulus di bawah kemenangan Biden tetap besar. Di sisi lain, indeks dolar AS bergerak datar terhadap sejumlah mata uang lainnya. Tetapi pada perdagangan di sesi sebelumnya, indeks
the greenback sudah melesat 0,8%. Sokongan bagi harga emas bertambah setelah data upah di Negeri Paman Sam pada bulan Oktober meningkat namun di bawah dari yang diharapkan. Di sisi lain, industri jasa kembali memperlihatkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Harga emas tergelincir pada Rabu (4/11), peluang Demokrat kuasai senat menipis Dari kawasan Eropa, Bank of England (BoE) sedang mempertimbangkan untuk kembali pangkas suku bunga dan berada ke suku bunga negatif. Hal ini menjadi wacana hangat jelang keputusan dari otoritas kebijakan moneter Inggris tersebut pada Kamis (5/11). The Federal Reserve juga sudah menggelar pertemuan dua hari yang berakhir Kamis ini. Investor menanti tanggapan bank sentral untuk kembali menegaskan sikap suku bunga rendah demi genjot ekonomi Negeri Paman Sam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari