Harga Emas Spot Melemah ke US$1.817,1 Siang Ini, Investor Menanti Isyarat The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Selasa (18/1), tertekan oleh kenaikan imbal hasil US Treasury. Investor kini tengah mencari petunjuk tentang jadwal kenaikan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan pekan depan.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$1.817,11 per ons troi pada 0414 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS sedikit berubah pada US$1.816,20.

Perhatian investor global tetap tertuju pada pertemuan 25-26 Januari The Fed setelah pejabat bank sentral mengisyaratkan mereka akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret untuk menjinakkan inflasi, yang naik 7% bulan lalu dari tahun sebelumnya - laju tercepat dalam hampir 40 tahun.


Emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, tetapi logam ini sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga.

Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik ke level tertinggi dua tahun, mengurangi daya tarik logam non-yielding.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 2.000 Jadi Rp 939.000 Per Gram Pada Selasa (18/1)

Nasib jangka pendek emas terletak di tangan The Fed dan seberapa cepat mereka menaikkan suku bunga selama setengah tahun ke depan, kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management

"Setiap hari kami mencoba untuk mencari tahu seberapa signifikan The Fed yang hawkish akan relatif terhadap risiko geopolitik lain yang melanda pasar, seperti situasi di Ukraina, yang terus mempertahankan tawaran di bawah emas saat ini," kata Innes.

Pekan lalu, Amerika Serikat mengatakan pihaknya khawatir Rusia sedang mempersiapkan dalih untuk menyerang Ukraina jika diplomasi gagal memenuhi tujuannya.

Bank of Japan menaikkan perkiraan inflasi untuk tahun fiskal yang dimulai pada April dan mengatakan risiko terhadap prospek harga seimbang secara merata.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,6% pada US$22,86 per ons troi, platinum turun 0,5% menjadi US$966,71, dan paladium naik 0,2% menjadi US$1.879,97.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto