Harga emas spot melemah untuk hari ketiga berturut-turut ke US$ 1.861 per ons troi



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas spot kembali melemah untuk hari ketiga berturut-turut, karena kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi daya tarik aset logam mulia. Di sisi lain, investor masih menanti pertemuan Federal Reserve untuk mencari petunjuk tentang prospek kebijakan moneter selanjutnya. 

Selasa (15/6) pukul 10.00 WIB, harga emas spot turun 0,2% ke level US$ 1.861,96 per ons troi, setelah jatuh ke posisi terendah sejak 17 Mei di US$ 1.843,99 pada sesi sebelumnya.

Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 turun 0,1% menjadi US$ 1.863,10 per ons troi.


"Penguatan dolar AS membebani harga emas. Secara teknikal, emas telah menembus level suport utama dan tampaknya memasuki tren bearish," kata Margaret Yang, ahli strategi di DailyFX.

"Tampaknya ada lonjakan permintaan untuk fasilitas reverse repo The Fed, yang menunjukkan bahwa kondisi likuid di pasar cukup. Ini berarti bahwa pasar mungkin siap untuk menahan kantong skala bertahap dari pembelian aset Fed," lanjut Yang.

Dolar menguat 0,1% mendekati level tertinggi satu bulan saat berhadapan dengan para pesaingnya. Ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga emas spot bergerak tipis di pagi ini (15/6), pasar menanti pertemuan FOMC

Investor kini menunggu hasil pertemuan FOMC yang dilakukan selama dua hari mulai Selasa (15/6). Hampir 60% ekonom dalam jajak pendapat Reuters mengatakan pengumuman taper yang sangat dinanti akan datang pada kuartal berikutnya, meskipun pemulihan merata di pasar kerja.

Data penjualan ritel bulanan AS akan dirilis di kemudian hari juga cukup dinantikan pelaku pasar. 

Sementara itu, berdasarkan data terbaru, lonjakan harga konsumen AS telah menguntungkan emas karena dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, tekanan inflasi yang meningkat juga dapat memaksa pembuat kebijakan untuk mengurangi stimulus lebih awal.

"Ekspektasi tinggi bahwa The Fed tidak akan mengubah naskah risalah, tetapi perbaikan pasar tenaga kerja baru-baru ini dan angka inflasi yang lebih tinggi meningkatkan risiko bahwa The Fed akan kurang dovish," jelas Avtar Sandu, Manajer Senior Commodities Phillip Futures, dalam sebuah catatan.

Selain emas, ternyata komoditas logam mulai lainnya juga dalam tekanan. Lihat saja, perak turun 0,7% menjadi US$ 27,64 per ons troi dan platinum koreksi 0,6% menjadi US$ 1.158,54 per ons troi. Sedangkan paladium stabil di US$ 2.749,66 ons troi. 

Selanjutnya: Harga minyak mentah kompak menguat berkat potensi ekspor Iran memudar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari