Harga Emas Spot Melesat Melewati US$2.000 Setelah Data Ekonomi AS yang Lemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot memperpanjang kenaikan dan melewati level kunci $2.000 karena dolar dan imbal hasil turun, Selasa (4/4).

Sementara data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah menguatkan taruhan untuk kenaikan suku bunga yang lebih lambat meskipun meningkatnya kekhawatiran atas inflasi yang dipicu harga minyak.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 1,9% menjadi US$2.021,74 per ons troi pada pukul 10:48 EDT (14:48 GMT) setelah mencapai level tertinggi sejak 9 Maret 2022 di US$2.024,79 pada sesi sebelumnya. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 2% menjadi US$2.040,80.


Mengikuti kenaikan emas, logam mulia lainnya juga melonjak. Harga perak melonjak 3,7% menjadi US$24,88 per ons troi, platinum naik 2,8% menjadi US$1.013,60, dan paladium naik 1,2% menjadi US$1.477,66.

Membakar daya tarik emas, terutama di antara pedagang yang memegang mata uang lain, dolar semakin melemah setelah data menunjukkan lowongan pekerjaan AS pada Februari turun ke level terendah hampir dua tahun. Begitu juga pesanan pabrik juga turun.

"Dengan data ekonomi yang lebih lemah dari yang diharapkan, itu menandakan bahwa The Fed sebenarnya akan mendekati akhir siklus suku bunga dan kami telah melihat imbal hasil turun seiring dengan dolar dan terus mendorong harga emas yang lebih tinggi," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Baca Juga: Harga Emas Turun pada Selasa (4/4) Siang,

Lonjakan harga minyak minggu ini setelah pemotongan produksi yang mengejutkan oleh OPEC+ telah membantu emas.

Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai inflasi yang disukai, menghilangkan tekanan yang biasa dari kemungkinan suku bunga lebih lanjut yang dapat diterapkan untuk mengendalikan tekanan harga yang meningkat. .

Pasar sekarang melihat sekitar 40% peluang kenaikan suku bunga Federal Reserve sebesar seperempat basis poin di bulan Mei, dengan sekitar 60% peluang jeda.

Tapi Han Tan, kepala analis pasar di Exinity mengatakan, lebih banyak kenaikan suku bunga masih bisa menyebabkan emas melepas beberapa kenaikannya baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto