Harga emas spot melonjak menjadi US$ 1.914,01 per ons troi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik pada hari Jumat (9/10), didukung oleh melemahnya dolar dan optimisme atas kelanjutan bantuan virus corona Amerika Serikat (AS) yang baru setelah Presiden Donald Trump mengatakan pembicaraan dengan Kongres telah dimulai kembali. Melansir Bloomberg, pukul 15.15 WIB, harga emas spot naik 1,07% menjadi US$ 1.914,01 per ons troi. 

Dalam sebuah wawancara, Trump mengatakan ada kemungkinan besar kesepakatan bantuan Covid-19 dapat dicapai, tetapi tidak memberikan rincian lain tentang kemungkinan kesepakatan.

Baca Juga: Analis: Jangan beli emas Antam sebelum emas internasional turun ke US$ 1.830


Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan undang-undang untuk membantu perusahaan penerbangan bertahan dari dampak pandemi hanya dapat dilakukan melalui Kongres dengan jaminan bahwa undang-undang bantuan yang komprehensif.

Harga emas cenderung mendapatkan keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Dokter yang menangani Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa presiden AS telah menyelesaikan terapi untuk Covid-19, tetap stabil sejak kembali ke Gedung Putih dan dapat melanjutkan keterlibatan publik pada hari Sabtu.

Dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas menambahkan lebih dari 1.000 ton emas batangan senilai $ 60 miliar pada harga saat ini ke persediaan mereka dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, mendorong reli harga yang mendesis, kata Dewan Emas Dunia (WGC).

Baca Juga: Harga emas naik tipis terangkat harapan keberlanjutan stimulus AS

Bank sentral dunia menjual lebih banyak emas pada Agustus daripada yang mereka beli, kata WGC, mengakhiri akumulasi emas bulanan selama satu setengah tahun dan membantu menghentikan kenaikan harga emas yang cepat.

Di tempat lain, harga perak naik 0,4% menjadi US$ 23,93 per ons troi, platinum naik 0,6% menjadi US$ 867,06, dan paladium naik 0,3% menjadi us$ 2.379,29.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .