KONTAN.CO.ID - Harga emas mencapai rekor tertinggi pada Kamis (31/10) dan berpotensi mencatat kenaikan bulanan terbesar dalam tujuh bulan terakhir. Investor menantikan laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang dapat memberi petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga Federal Reserve. Melansir Reuters, harga emas spot stabil di US$2.787,09 per ons troi (pukul 01.18 GMT), naik hampir 6% bulan ini, setelah mencapai rekor tertinggi US$2.790,15 di sesi sebelumnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Menjadi Rp 1.567.000 Per Gram Pada Hari Ini (31/10) Sedangkan, emas berjangka AS turun tipis 0,1% menjadi US$2.798,20. Data Ekonomi AS, laporan ADP menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja swasta AS meningkat di Oktober, menghilangkan kekhawatiran gangguan akibat badai dan pemogokan. Ekonomi AS tumbuh 2,8% secara tahunan di kuartal ketiga, sedikit di bawah perkiraan 3%. Pemilu AS pada 5 November mendekati puncaknya, dengan hasil survei yang menunjukkan persaingan ketat. Data Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti AS yang akan dirilis hari ini menjadi fokus utama untuk mengevaluasi sikap kebijakan The Fed menjelang keputusan suku bunga pada 7 November.
Baca Juga: Harga Emas Capai Rekor, Ketidakpastian Politik Global Memicu Permintaan Safe-Haven CME FedWatch Tool menunjukkan peluang hampir 95% untuk pemotongan suku bunga seperempat basis poin oleh Fed pekan depan. Emas cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah dan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan ekonomi. Berita lainnya, Perdana Menteri Lebanon berharap kesepakatan gencatan senjata dengan Israel segera dicapai, dengan laporan adanya rancangan perjanjian untuk gencatan senjata selama 60 hari. Permintaan emas di India diperkirakan akan mencapai level terendah dalam empat tahun pada 2024, menurut Dewan Emas Dunia (WGC), akibat harga tinggi yang dapat mengurangi pembelian selama musim festival.
Baca Juga: Harga Emas Terus Naik Menggapai Rekor Tertinggi Sementara itu, harga perak spot turun 0,1% menjadi US$33,82 per ons troi, platinum naik 0,3% ke US$1.011,40, dan paladium turun 0,6% ke US$1.140,86. Kenaikan emas ini mencerminkan minat investor yang mencari perlindungan dalam instrumen yang relatif aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto