Harga emas spot menguat lebih dari 1% berkat optimisme pemerintahan Biden



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas naik lebih dari 1% pada hari Rabu berkat harapan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan meningkatkan paket stimulus untuk menghadapi ekonomi yang terdampak virus corona.

Rabu (20/1), harga emas spot menguat 1,7% menjadi US$ 1.871,84 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 juga ditutup melesat 1,4% ke level US$ 1.870,20 per ons troi.

"Emas memiliki hari yang sangat baik dan berada di sekitar US$ 1.860 untuk semakin mendekati level US$ 1.900," kata Tai Wong, Head of Base and Precious Metals Derivatives Trading di BMO.


"Indikator yang paling relevan untuk pasar emas saat ini adalah apakah Senat dan Kongres akan menyetujui tagihan stimulus senilai US$ 1,9 triliun."

Baca Juga: Wall Street ditutup pada rekor tertinggi dengan saham Netflix melonjak 16%

Seperti diketahui, sebelum resmi dilantik pada Rabu (20/1), Biden sudah melontarkan rencana paket stimulus senilai US$ 1,9 triliun dan mempercepat distribusi vaksin Covid-19.

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai dari inflasi dan pelemahan mata uang akibat gelontoran paket stimulus.

Bob Haberkorn, Senior Mmarket Strategist RJO Future menambahkan, komentar Janet Yellen, calon Menteri Keuangan AS, menggarisbawahi kebutuhan akan stimulus juga mendukung harga komoditas logam mulia ini.

Selasa (19/1), Yellen, yang merupakan mantan ketua Federal Reserve, mendesak anggota parlemen AS untuk melakukan gebrakan besar dengan mengeluarkan stimulus dan berkata bantuan pandemi akan menjadi prioritas di atas kenaikan pajak.

Ekonom Bank OCBC Howie Lee pun memprediksi harga emas masih bisa mencapai US$ 2.000 pada pertengahan kuartal kedua, ketika sejumlah besar orang di inokulasi dan ada begitu banyak uang tunai dalam sistem dengan permintaan yang hampir kembali normal. 

"Orang-orang akan mulai melihat inflasi dengan cermat," tambah Lee.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham CPIN, INCO, dan ELSA untuk Kamis (21/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari