KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas stabil di awal perdagangan sesi Asia hari ini karena para pedagang bersiap untuk data baru mengenai pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) Senin (22/1) pukul 08.45 WIB, harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi US$ 2.030,87 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka menguat 0,2% menjadi US$ 2.033 per ons troi.
Penguatan harga emas tersebut terjadi setelah indeks dolar AS turun 0,1%. Hal tersebut membuat emas yang diperdagangkan dalam
the greenback lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun dari level tertinggi dalam sebulan menjadi 4,1149%. Sebelumnya, emas batangan mencatat penurunan mingguan terbesarnya dalam enam minggu terakhir, setelah para gubernur bank sentral menolak ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 1.000 Jadi Rp 1.127.000 Per Gram Pada Senin (22/1) Pekan lalu, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan bahwa The Fed memerlukan lebih banyak data inflasi sebelum keputusan penurunan suku bunga dapat dibuat. Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan dasar pemotongan dimulai pada kuartal ketiga. Sentimen konsumen AS membaik pada bulan Januari ke level tertinggi sejak musim panas 2021, sebuah survei menunjukkan minggu lalu, seiring dengan solidnya data pasar tenaga kerja dan penjualan ritel yang menunjukkan perekonomian tetap kuat. Para pejabat The Fed tidak bisa melakukan aktivitas pada minggu ini menjelang pertemuan berikutnya pada 30-31 Januari.
Peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret telah turun menjadi 55% dari sekitar 71% pada dua minggu lalu, menurut aplikasi probabilitas suku bunga IRPR LSEG. Investor akan mewaspadai perkiraan PDB awal kuartal IV-2023 AS yang akan dirilis pada hari Kamis dan data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan
opportunity cost memegang emas batangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari