KONTAN.CO.ID - Emas Menuju Pekan Keempat Kenaikan Berkat Prospek Pemotongan Suku Bunga AS** Harga emas jatuh pada hari Jumat (19/7), tetapi berada di jalur untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September, meningkatkan daya tarik logam mulia ini. Melansir Reuters, harga emas spot turun 1% menjadi US$2.420,51 per ons troi pada pukul 0840 GMT. Harga telah naik 0,4% sejauh minggu ini dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.483,60 pada hari Rabu. Harga emas berjangka AS turun 1,34% menjadi US$2.423,40. Dolar AS naik tipis 0,1% dan hasil obligasi US Treasury 10-tahun juga naik, memberikan tekanan pada emas. Baca Juga: Harga Emas Mendekati Titik Jenuh Beli, Penurunan Diproyeksi Lebih Lanjut Emas saat ini mengalami beberapa aksi ambil untung, tetapi prospeknya terlihat positif dalam jangka menengah di tengah ketidakpastian politik dan mendekatnya pemotongan suku bunga, kata Kelvin Wong, senior market analyst OANDA untuk Asia Pasifik. Pasar melihat peluang 98% dari pemotongan suku bunga Fed pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Daya tarik emas yang tidak memberikan hasil cenderung bersinar dalam lingkungan suku bunga rendah. "Pengumuman resmi pelonggaran kebijakan moneter oleh Fed diperkirakan akan lebih lanjut mendorong harga emas. Akibatnya, harga bisa mencapai rekor $3.000 pada musim gugur 2024," kata Julia Khandoshko, CEO di broker Eropa Mind Money. Awal minggu ini, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pembacaan inflasi terbaru "menambah sedikit kepercayaan" bahwa laju kenaikan harga kembali ke target bank sentral secara berkelanjutan, menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga mungkin tidak jauh lagi. Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 8.000 ke Rp 1.419.000 Per Gram, Jumat (19/7)