KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas makin berkilau mendekati akhir pekan ini. Jumat (9/8) pukul 7.44 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.505,07 ons troi yang merupakan harga tertinggi baru tahun ini, dan tertinggi sejak 12 April 2013. Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange pun naik ke US$ 1.516,70 per ons troi, naik 0,48% ketimbang harga penutupan kemarin pada US% 1.509,50 per ons troi.
Baca Juga: Perang mata uang, patutkah investor cemas? Tapi, harga kontrak emas ini masih lebih rendah dari rekor tertinggi tahun ini US$ 1.519,60 per ons troi yang tercapai pada Rabu (7/8) lalu. Ini pun merupakan level tertinggi kontrak emas Desember 2019 sejak 18 Agustus 2014. Harga emas bergerak di atas US$ 1.500 dalam tiga hari perdagangan terakhir. Lonjakan harga ini terjadi akibat kekhawatiran memanasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, penurunan
yield obligasi, dan pergeseran posisi yang lebih
dovish oleh bank-bank sentral global. "Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan lebih agresif memangkas bunga menjadi salah satu penyokong harga emas. Kita telah melihat empat bank sentral besar memangkas suku bunga," kata Philip Streible,
senior commodities strategist RJO Futures kepada
Reuters.
Baca Juga: Harga terus menanjak, penjualan emas Antam tembus 15,7 ton hingga semester I-2019 Kemarin, bank sentral Filipina memangkas suku bunga acuan. Hari sebelumnya, Selandia Baru, India, dan Thailand pun menurunkan suku bunga acuan. Pemangkasan ini menyusul penurunan suku bunga Fed Fund Rate sebesar 25 basis point pada akhir Juli. Produk berjangka suku bunga menunjukkan bahwa para
trader bertaruh bank sentral AS akan menurunkan suku bunga tigak kali lagi hingga akhir tahun untuk menghindari resesi. Streible menambahkan, reli kenaikan harga emas belum berakhir meski pasar terkoreksi tipis. Sedangkan Wang Tao, analis teknikal
Reuters mengatakan, harga emas spot bisa naik ke US$ 1.524 setelah menembus
resistance US$ 1.497 per ons troi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati