KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tergelincir pada hari Senin (24/10), setelah naik 1,8% pada sesi sebelumnya. Terseret penguatan dolar Amerika Serikat, meskipun harapan samar Federal Reserve akan mengadopsi sikap kebijakan yang kurang agresif pada akhir tahun meredam penurunan lebih dalam.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$1.654,68 per ons troi, pada 0330 GMT. Harga emas menandai kenaikan harian terbesar mereka sejak 3 Oktober pada hari Jumat. Sementara, harga emas berjangka AS naik 0,1% pada US$1.658,40.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 Hari Ini 24 Oktober, Simak Daftarnya!

Indeks dolar naik 0,4%, meredupkan daya tarik emas yang dihargakan dengan greenback untuk pembeli luar negeri. Sementara itu, benchmark imbal hasil US Treasury 10-tahun turun dari level tertinggi 15-tahun yang disentuh pada hari Jumat.

"Saya tidak berpikir emas keluar dari kesulitan," kata analis City Index Matt Simpson, menambahkan langkah emas akan tergantung pada data dan isyarat dari pertemuan Fed berikutnya jika hampir berhenti atau akan terus mengetatkan suku bunga.

Sementara The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada pertemuan November.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral harus menghindari menempatkan ekonomi ke dalam "penurunan paksa," dan inilah saatnya untuk mulai berbicara tentang memperlambat laju kenaikan.

Harga emas telah turun lebih dari 9% sepanjang tahun ini di tengah kenaikan suku bunga AS yang tajam, yang meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset, yang tidak menghasilkan apa-apa.

"Jika tidak ada poros Fed dan inflasi terus meningkat lebih tinggi, kita mungkin melihat kisaran US$ 1.500 - US$ 1.600 saat kita memasuki tahun depan," kata Simpson.

Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun 0,3% menjadi 928,10 ton pada hari Jumat.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,8% menjadi US$19,24 per ons troi dan paladium turun 0,1% menjadi US$2.021,31.

Platinum berdetak 0,1% lebih rendah menjadi US$930,75, setelah mencapai puncaknya sejak 15 Agustus di awal sesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto