KONTAN.CO.ID - Harga emas turun tipis pada perdagangan Senin (23/12) di tengah perdagangan yang lesu menjelang libur akhir tahun. Pelemahan ini dipengaruhi oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi AS. Sementara investor menanti sinyal lebih jelas mengenai kebijakan moneter Federal Reserve untuk 2025. Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$2.611,17 per ons troi pada pukul 13.42 ET (18.42 GMT). Kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 0,6% pada US$2.628,20 per ons troi.
Baca Juga: Dolar AS Sulit Ditaklukkan Mata Uang Utama Saat Kepemimpinan Trump Indeks dolar AS menguat 0,4% terhadap mata uang utama lainnya, mendekati level tertinggi dua tahun. Penguatan dolar ini mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun juga mengalami kenaikan. "Pasar terus mencerna hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan lalu. Jalur suku bunga yang lebih dangkal untuk 2025 kini mulai dipertimbangkan, dengan kemungkinan jeda pada Januari atau bahkan Maret," ujar Peter Grant, Vice President and Senior Metals strategist di Zaner Metals. Meskipun The Fed memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu, sinyal bahwa pemangkasan suku bunga untuk 2025 akan lebih sedikit telah menekan harga emas ke level terendah sejak pertengahan November.
Baca Juga: Harga Emas Naik pada Senin (23/12) Disokong Data Inflasi AS Prospek Pasar Emas Meskipun emas biasanya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah, investor kini sedang mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka untuk tahun depan. Sepanjang tahun ini, harga emas telah mencetak rekor tertinggi beberapa kali, dengan kenaikan 27% sejauh ini. Kinerja ini menandai tahun terbaik emas sejak 2010, didukung oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral, ketegangan geopolitik, dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral utama. "Faktor besar berikutnya adalah masa jabatan presiden yang akan datang dan kebijakan awal yang mungkin diumumkan oleh Donald Trump. Hal ini berpotensi meningkatkan volatilitas pasar dan menjadi katalis positif bagi harga emas," kata Michael Langford, Chief Investment Officer di Scorpion Minerals. Presiden terpilih Donald Trump akan resmi dilantik pada 20 Januari.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 0,52%, Hari Ini Bergeming (23 Desember 2024) Sebagai aset
safe-haven, emas biasanya tampil baik di tengah ketidakpastian ekonomi.
Sementara itu untuk logam mulia lainnya; harga perak spot naik 0,5% menjadi US$29,67 per ons troi, platinum melonjak 1,2% menjadi US$937,65 per ons troi, dan palladium menguat 1,1% menjadi US$931,10 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto