MOMSMONEY.ID - Harga emas di pasar global naik pada hari ini. Emas lebih bertenaga dalam dua hari terakhir di tengah fokus pasar tertuju pada dollar AS dan arah suku bunga The Fed ke depan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/11), harga emas spot naik US$ 6,94 atau setara 0,26% dibandingkan penutupan kemarin, menjadi US$ 2.618,77 per troi ons pada pukul 14.35 WIB.
Harga emas spot lanjut naik, setelah pada sesi kemarin naik tajam 1,9%. Itu merupakan kenaikan harga terbesar yang pernah terjadi sejak Agustus lalu. Harga emas memantul naik seiring otot dollar AS mengendur dalam dua hari terakhir. Pasalnya, momentum kemenangan Trump, yang bikin dollar AS perkasa dan yield US Treasury menanjak, sementara ini mereda.
Sebelumnya di pekan lalu, harga emas merosot signifikan dan menjauh dari level puncak yang ditorehkan baru-baru ini di US$ 2.790 per troi ons. Pamor emas mengendur sebab indeks dollar sempat mencapai titik tertinggi dua tahun, menyusul kemenangan Trump, yang diduga akan membangkitkan kembali perang dagang.
Di samping itu, muncul sinyal bahwa Bank Sentral AS alias The Fed mungkin harus memperlambat laju pemotongan suku bunga, karena inflasi mungkin tetap tinggi.
"Prospek jangka pendek untuk emas masih sedikit condong ke arah penurunan, karena kondisi politik dan ekonomi makro terus mendukung dollar," prediksi Elizundia, Strategy Research Pepperstone Quasar, mengutip Bloomberg, Selasa (19/11).
Meski begitu, Goldman Sachs menegaskan perkiraan bahwa harga emas akan mencapai US$ 3.000 per troi ons pada akhir tahun depan. Pembelian oleh bank sentral dan ketegangan perdagangan ditengarai akan memicu harga naik.
Pekan ini, investor akan mencermati komentar para pejabat The Fed menjelang pertemuan bulan depan untuk memutuskan kebijakan suku bunga selanjutnya. Jika suku bunga AS lanjut turun, maka akan mendukung penguatan harga emas.