KONTAN.CO.ID - Harga emas menguat pada Jumat (29/11) didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Namun, logam mulia ini masih berada di jalur penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari setahun setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS. Harga emas spot naik 0,8% menjadi US$2.662,78 per ons troi pada pukul 05.56 GMT. Sementara emas berjangka AS naik 0,9% menjadi US$2.662,20 per ons troi.
Baca Juga: Harga Emas Turun 2% Sepekan, Penguatan Dolar AS dan Konflik Geopolitik Membayangi Ketegangan geopolitik meningkat setelah militer Israel menyatakan telah menyerang fasilitas penyimpanan roket jarak menengah milik Hezbollah di Lebanon selatan pada Kamis (28/11). Serangan ini terjadi di tengah tuduhan pelanggaran gencatan senjata oleh kedua pihak. Sementara itu, Rusia kembali meluncurkan serangan besar terhadap infrastruktur energi Ukraina pada Kamis, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di seluruh negeri. "Ketegangan geopolitik yang meningkat membuat investor beralih ke emas untuk memanfaatkan potensi kenaikan harga," kata Brian Lan, Direktur Pelaksana di GoldSilver Central yang berbasis di Singapura. Emas biasanya dianggap sebagai aset aman saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, seperti perang konvensional atau perang dagang.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik Tipis, Pasar Antisipasi The Fed dan Perang Ukraina "Pelemahan kecil pada dolar AS telah membantu harga emas naik," tambah Lan. Indeks dolar turun 0,2%, meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Meski mengalami kenaikan harian, emas diperkirakan mencatat penurunan mingguan setelah aksi jual tajam di awal pekan. Harga emas telah merosot sekitar 3% sepanjang bulan ini, termasuk mencapai level terendah dalam dua bulan pada 14 November, menyusul reli dolar setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. Para ekonom percaya rencana tarif Trump dapat memicu inflasi, yang kemungkinan akan memperlambat siklus penurunan suku bunga The Fed. "Kami mencatat risiko penurunan yang kuat dan mengantisipasi volatilitas signifikan pada 2025 karena kemungkinan Fed AS mengambil pendekatan lebih hati-hati terhadap pemotongan suku bunga, yang merugikan harga emas," tulis BMI dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Harga Emas Spot Menuju Penurunan Mingguan Jumat (29/11), Pasar Tunggu Data Ekonomi AS Data ekonomi utama AS yang akan dirilis pekan depan -- termasuk lowongan kerja, laporan pekerjaan ADP, dan laporan pekerjaan resmi -- diperkirakan akan memberikan petunjuk tentang kebijakan Fed ke depan. Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan. Perak spot naik 1,4% menjadi US$30,69 per ons troi, platinum naik 1,2% menjadi $942,50, dan paladium menguat 1,43% menjadi US$989,25 per ons troi.
Namun, ketiga logam tersebut juga berada di jalur penurunan bulanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto