KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat pada hari Selasa (19/12) karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury turun. Sementara para investor bersiap-siap untuk data ekonomi AS yang akan dirilis pada minggu ini, dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai tingkat suku bunga The Fed. Melansir
Reuters, harga emas spot naik 0,7% pada US$2.041,79 per ons troi pada pukul 1509 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,7% menjadi US$2.055,70.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Lanjut Naik pada 2024, Akankah Membentuk ATH Baru? Kenaikan ini dipimpin oleh penurunan indeks dolar sebesar 0,4% dan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun berada di dekat level terendah sejak Juli. Head of Commodity Strategies TD Securities Bart Melek mengatakan, investor membeli emas dan ada keyakinannya adalah bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga sebelum mereka mencapai target inflasi 2%. Imbal hasil obligasi dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas tanpa bunga. Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan bahwa pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS kemungkinan besar akan berakhir. Dengan diskusi tentang pemotongan biaya pinjaman bergerak "ke arah sana". Namun, beberapa pejabat The Fed telah menolak ekspektasi pasar yang melonjak terhadap penurunan suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Spot Terkoreksi Tipis Pasar memperkirakan sekitar 70% kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Maret, menurut CME FedWatch Tool.
Para trader menantikan sejumlah data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat, yang merupakan ukuran yang lebih disukai oleh the Fed untuk mengukur inflasi. “Agaknya (ini) masih hanya masalah waktu sebelum The Fed menurunkan suku bunganya, jadi kami tidak melihat alasan untuk koreksi turun yang signifikan pada harga emas di masa mendatang,” kata Commerzbank dalam sebuah catatan. Di tempat lain, harga perak spot naik 1,4% menjadi US$24,10 per ons troi, platinum naik 1% pada US$954,49, dan paladium naik 3,5% menjadi US$1.224,81. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto