KONTAN.CO.ID - Harga emas menguat pada hari Rabu (5/6) karena imbal hasil obligasi turun. Setelah data penggajian swasta Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan, mendukung ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada akhir tahun ini. Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi US$2.346,99 per ons troi, pada 1449 GMT, setelah penurunan 1% di sesi sebelumnya. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,8% menjadi US$2.367,20. Imbal hasil US Treasury turun ke level terendah sejak 5 April setelah data menunjukkan gaji swasta AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan Mei.
Baca Juga: Harga Emas Spot ke Level US$2.330,07 pada Rabu (5/6) Sore, Menanti Data Ekonomi AS “Lemahnya jumlah tenaga kerja menambah kekhawatiran bahwa The Fed mungkin harus menurunkan suku bunganya sebelum akhir tahun, sehingga meningkatkan daya tarik emas,” kata Bob Haberkorn, senior market strategist di RJO Futures. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Menurut CME FedWatch Tool, para pedagang sekarang melihat peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan September sebesar 67%, dibandingkan di bawah 50% pada minggu lalu. Laporan ekonomi penting AS lainnya, termasuk data jasa ISM yang dirilis pada pukul 14.00 GMT dan laporan non-farm payrolls yang dijadwalkan pada hari Jumat (7/6), akan berpotensi mempengaruhi harga emas. Baca Juga: Harga Emas Bergerak Sideways, Pasar Bersiap Menyambut Data Ekonomi AS