Harga Emas Spot Naik Tipis ke US$4.304,9 pada Selasa (16/12) Pagi



KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia menguat tipis pada perdagangan Selasa (16/12/2025), didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada Januari mendatang.

Pelaku pasar juga menanti rilis data tenaga kerja AS yang dijadwalkan keluar hari ini.

Sementara itu, harga perak terkoreksi, namun masih bertahan di dekat level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pekan lalu.


Baca Juga: Harga Minyak Acuan Lanjut Melemah di Pagi Ini (16/12), Cek Sentimennya

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,1% ke level US$4.304,92 per ons troi pada pukul 01.03 GMT. Kontrak berjangka emas AS tercatat stabil di US$4.333,20 per ons troi.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah melesat lebih dari 64%, menembus berbagai rekor dan menjadikannya salah satu aset dengan kinerja terbaik sepanjang 2025.

Penguatan emas juga didukung pelemahan dolar AS yang turun mendekati level terendah dalam dua bulan pada awal perdagangan Asia.

Pekan lalu, Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin melalui keputusan yang terbelah, namun mengisyaratkan kemungkinan jeda pemangkasan lanjutan di tengah inflasi yang masih bertahan dan prospek pasar tenaga kerja yang belum pasti.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 76% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada Januari.

Baca Juga: Ukraina Klaim Serang Kapal Selam Rusia dengan Drone Bawah Air di Laut Hitam

Sebagian investor bahkan memperkirakan potensi dua kali pemangkasan suku bunga, dengan laporan non-farm payrolls pekan ini menjadi penentu arah kebijakan The Fed selanjutnya.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Selasa ini akan merilis laporan ketenagakerjaan gabungan untuk Oktober dan November.

Namun, sejumlah data penting dipastikan absen akibat terganggunya pengumpulan data selama penutupan pemerintahan AS, termasuk tingkat pengangguran Oktober.

Kondisi ini mencatatkan pertama kalinya terjadi kekosongan data pada seri indikator tersebut.

Sementara itu, Gubernur The Fed Stephen Miran menyatakan bahwa inflasi yang saat ini masih berada di atas target tidak mencerminkan dinamika fundamental permintaan dan penawaran.

Menurutnya, tekanan harga kini semakin mendekati target inflasi bank sentral sebesar 2% dan harga kembali relatif stabil.

Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset) cenderung menjadi pilihan investor.

Baca Juga: Dolar AS Tertekan Selasa (16/12), Menanti Rilis Data Tenaga Kerja AS yang Tertunda

Di sisi lain, harga perak spot turun 0,5% ke US$63,60 per ons troi. Meski demikian, perak masih bertahan di dekat rekor tertinggi US$64,65 yang dicapai pada Jumat lalu sebelum ditutup melemah tajam.

Sejak awal tahun, harga perak telah melonjak 121%, didorong oleh pengetatan pasokan, kuatnya permintaan industri, serta masuknya perak dalam daftar mineral kritis Amerika Serikat.

Harga logam mulia lainnya menunjukkan pergerakan bervariasi. Platinum spot naik 0,8% ke US$1.797,00 per ons troi, sementara palladium turun 0,3% ke US$1.561,94 per ons troi.

Selanjutnya: Mengupas Visi Stuart Rogers untuk Masa Depan HSBC Indonesia

Menarik Dibaca: Spesial HUT BRI ke-130: Promo Niku Udon Marugame Cuma Rp 13.000 Khusus 16 Desember