Harga emas spot naik tipis, profit taking bisa menekan harga hingga tutup tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot menguat tipis setelah kemarin anjlok akibat persetujuan batuan corona di Amerika Serikat (AS). Rabu (23/12) pukul 7.08 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.863,50 per ons troi.

Harga emas spot ini menguat 0,14% setelah kemarin melemah 0,85%. Kenaikan harga emas hari ini terjadi setelah penurunan dalam tiga hari perdagangan berturut-turut.

Sementara harga emas kontrak pengiriman Februari 2021 di Commodity Exchange pagi ini justru melemah 0,10% ke US$ 1.868,40 per ons troi. Ini adalah pelemahan harga emas berjangka dalam empat hari perdagangan berturut-turut.


"Penguatan dolar telah membatasi beberapa momentum kenaikan emas," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper kepada Reuters. Penguatan kurs dolar membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. 

Baca Juga: Wall Street tertekan kasus baru corona dan data ekonomi AS

Kurs dolar menguat karena investor memangkas eksposur ke mata uang berisiko seperti Inggris, yang menghadapi varian baru virus corona. Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada rekor kecepatan pada kuartal ketiga yang mencapai 33,4% secara tahunan. 

Emas telah mencapai tertinggi enam minggu di US$ 1.906,46 pada hari Senin. Kenaikan harga ini terutama didukung oleh persetujuan Kongres AS atas paket bantuan virus corona senilai US$ 892 miliar untuk mendukung perekonomian. 

"Risiko harga condong ke atas untuk emas saat kita memasuki tahun 2021, mengingat ekspektasi kami untuk dolar melemah dan kebijakan moneter tetap akomodatif. Tetapi aksi ambil untung akhir tahun dapat membatasi kenaikan dalam waktu dekat," ujar Cooper. 

Baca Juga: Safe haven emas lebih menarik dilirik ketimbang dolar AS

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, masih naik sekitar 23% tahun ini di tengah stimulus besar-besaran yang dikeluarkan secara global. 

"Jika strain baru virus benar-benar masuk ke AS dan menginfeksi kembali orang, ini benar-benar dapat menyebabkan beberapa kerusakan ekonomi tambahan dan bisa menjadi penarik emas berikutnya," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. 

Baca Juga: Stimulus AS dan Covid-19 menentukan nasib safe haven tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati