Harga Emas Spot Naik Tipis Rabu (12/10), Setelah 5 Sesi Penurunan Beruntun



KONTAN.CO.ID - 

Emas bertahan meskipun dolar menguat; Risalah Fed dalam fokus

JAKARTA. Harga emas spot naik tipis pada perdagangan Rabu (12/10), setelah lima sesi kerugian. Meskipun penguatan dolar Amerika Serikat (AS) menahan harga emas karena fokus investor beralih ke risalah pertemuan terakhir Federal Reserve.


Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$1.666.40 per ons troi pada 1435 GMT, setelah jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu pada hari Selasa. Sedangkan, harga emas berjangka AS tergelincir 0,4% menjadi US$1.678,40.

Baca Juga: Harga Emas Antam 24 Karat Mager, Potensi Rugi Seminggu 15%!

Sebelumnya, data ekonomi terbaru menunjukkan harga produsen AS (PPI) meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September, menunjukkan inflasi bisa tetap tinggi tidak nyaman untuk sementara waktu.

Data PPI yang lebih baik dari perkiraan biasanya mendorong emas, tetapi dengan The Fed cenderung mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk mencoba melawan inflasi, emas sedikit defensif, kata Bob Haberkorn, senior market strategist RJO Futures.

Mengikuti data, indeks dolar naik mendekati level tertinggi dua minggu, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga naik lebih tinggi.

Risalah dari pertemuan The Fed akan dirilis pada pukul 18:00 GMT pada hari Rabu, diikuti oleh data indeks harga konsumen AS pada hari Kamis, yang diperkirakan akan tetap tinggi.

"Emas mungkin akan bertahan dalam kisaran itu sampai kita melihat lebih banyak informasi dari The Fed karena itulah yang pada akhirnya akan mendorong emas," kata Haberkorn.

Baca Juga: Harga Emas Turun 6 Hari Beruntun Hingga Rabu (12/10), Investor Menunggu Data Inflasi

Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga secara agresif sejak Maret untuk menjinakkan kenaikan tekanan harga, yang telah membebani daya tarik emas karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Prospek emas akan terus dikaitkan dengan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari The Fed. Pasar memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya pada 4,75% -5%, dan bahwa setiap penurunan suku bunga tidak mungkin terjadi sebelum Mei 2023," kata Carlo Alberto De Casa, analis eksternal untuk Kinesis Money, dalam sebuah catatan.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,7% menjadi US$19,06 per ons troi, platinum turun 0,1% menjadi US$884,73, dan paladium turun 1,3% menjadi US$2.114,29.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto