KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot naik dari level terendah tiga minggu pada hari Kamis (20/10) karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Meskipun imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi dan prospek kenaikan suku bunga besar lainnya oleh Federal Reserve membuat investor gelisah.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,5% menjadi US$1.637,02 per ons troi pada 1156 GMT, setelah tergelincir ke level terendah sejak akhir September pada hari sebelumnya. Sementara, harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi US$1.641,90.

Indeks dolar turun 0,4% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 7.000 Hari Ini 20 Oktober, Tengok Daftarnya

"Dolar AS yang sedikit lebih lemah dan kerugian di pasar ekuitas memberikan sedikit dukungan untuk emas sebagai tempat yang aman," kata Peter Fertig, seorang analis di Quantitative Commodity Research.

Namun, kenaikan imbal hasil di pasar obligasi utama dan prospek pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut oleh sebagian besar bank sentral membebani harga emas, kata Fertig.

Suku bunga AS yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang logam dengan hasil nol.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun bertahan di dekat level tertinggi sejak pertengahan 2008.

Presiden Fed Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Rabu bahwa permintaan pasar kerja AS tetap kuat dan tekanan inflasi yang mendasari mungkin belum mencapai puncaknya.

Emas dengan cepat mendekati posisi terendah dan anggota The Fed mempertahankan paduan suara hawkish mereka dapat menjaga tekanan pada harga, kata analis City Index Matt Simpson.

Baca Juga: Harga Emas Spot Merosot ke Level Terendah Dalam Empat Pekan

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan bulan depan setelah harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September.

Di tempat lain, harga perak spot naik 1,3% menjadi $18,68 per ons troi, platinum naik 0,7% menjadi US$890,25, dan paladium bertambah 0,3% menjadi US$2.005,88.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto