Harga Emas Spot Rebound ke US$1.958,18, Setelah Dolar Melemah Kamis (15/6)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bangkit kembali dari level terendah tiga bulan pada hari Kamis (15/6). Setelah dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi bergerak lebih rendah setelah data ekonomi terbaru menawarkan investor kelonggaran dari 'jeda hawkish' pada suku bunga The Fed.

Melansir Reuters, harga emas spot terakhir naik 0,78% menjadi US$1.958,1844 per ons troi setelah mencapai level terendah sejak 17 Maret. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih tinggi pada US$1.970,7.

Klaim pengangguran awal AS tidak berubah di 262.000 untuk minggu lalu, sementara data terpisah menunjukkan output industri turun 0,2% di bulan Mei, meleset dari ekspektasi untuk kenaikan 0,1%.


Baca Juga: Harga Emas Spot Turun ke Level Terendah 3 Bulan, Kamis (15/6)

"Data itu mendorong beberapa tindakan harga korektif dari pergerakan harga yang kuat kemarin dalam indeks dolar dan imbal hasil UStreasury dan juga beberapa short covering," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco, yang melihat harga emas cenderung sideways untuk lebih rendah dalam waktu dekat.

Indeks dolar turun 0,8% ke level terendah satu bulan, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun tergelincir, mendukung permintaan bullion tanpa bunga tanpa bunga.

"Tapi data hari ini akan dibayangi oleh bayang-bayang yang masih panjang dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) kemarin," kata Wyckoff, menambahkan bahwa level terendah tiga bulan yang dicapai semalam juga memberikan tekanan jual teknikal pada emas.

FOMC bank sentral mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu, tetapi mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman mungkin masih perlu naik sebanyak setengah persentase poin pada akhir tahun ini.

Pasar sekarang melihat peluang 2-in-3 dari kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Juli, menurut alat CME Fedwatch.

"Pasar fisik menunjukkan beberapa tanda kehidupan dalam pelemahan harga saat ini tetapi pendorong utama di sini, sekali lagi, adalah prospek siklus kenaikan Fed," kata analis StoneX Rhona O'Connell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto