Harga emas spot stabil di US$ 1.698 per dolar AS pada tengah hari ini



KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas sedikit berubah pada hari Senin, karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat, tetapi meningkatnya ketegangan antara AS dan China terkait penyebaran virus corona terus mendukung emas dekat level kunci $ 1.700 per ons troi. 

Mengutip Reuters, Senin (4/5) pukul 11.20 WIB, harga emas spot stabil di US$ 1,698.56 per ons troi. Ini terjadi setelah emas berhasil naik lebih dari 1% pada hari Jumat (1/5). Kala itu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada barang asal China lagi.

Di kesempatan berbeda, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga kembali menyulut ketegangan setelah menyebut ada sejumlah bukti bahwa virus muncul dari laboratorium di Negeri Tirai Bambu tersebut.


Baca Juga: Harga emas spot melesat setelah ketegangan AS dan China kembali memanas

"Ada semacam ketakutan di sana bahwa perang dagang mungkin terjadi tersulut dan peristiwa semacam itu baik untuk emas. Semua komentar ini dari pejabat menunjukkan babak baru permusuhan sejauh perdagangan berkaitan dengan China," kata Avtar Sandu, senior manajer komoditas di Phillip Futures.

Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat lalu mulai mempertimbangkan kenaikan tarif untuk China yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membalas penyebaran virus corona keluar dari Wuhan, China. 

Tahun lalu, harga emas berhasil terbang 18% karena perang dagang yang berkepanjangan antara kedua negara adi kuasa ini. 

Ancaman kenaikan tarif membebani yuan China terhadap dolar AS. Dengan penguatan ini, the greenback berhasil menjauh dari level terendah lebih dari satu bulan, dan membuat emas lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 914.000 per gram pada Senin (4/5)

"Permintaan dolar AS bersaing untuk kilau safe haven di Asia pagi ini, "kata Stephen Innes, kepala strategi pasar di perusahaan jasa keuangan AxiCorp, dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari