KONTAN.CO.ID - Harga emas bergerak stabil pada Jumat (5/12/2025), tertahan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS meski dolar melemah. Pelaku pasar kini menunggu rilis data inflasi PCE, indikator favorit Federal Reserve untuk melihat arah kebijakan bank sentral menjelang pertemuan pekan depan. Melansir
Reuters, harga emas spot turun tipis 0,1% menjadi US$4.203,89 per ons troi pada pukul 00.47 GMT.
Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melemah 0,2% menjadi US$4.233,60 per ons troi
Baca Juga: Nvidia versi China Moore Threads Siap Debut di Bursa Shanghai Usai IPO US$1,1 Miliar Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun bergerak turun, namun masih berada di level tertinggi dalam lebih dari dua pekan. Sementara itu, dolar AS sedikit menguat tetapi tetap dekat posisi terendah satu bulan. Pada Kamis, data menunjukkan klaim tunjangan pengangguran baru di AS turun menjadi 191.000 pekan lalu, terendah dalam lebih dari tiga tahun dan jauh di bawah perkiraan ekonom sebesar 220.000. Namun, laporan ADP pada Rabu mencatat payroll sektor swasta turun 32.000 pada November, penurunan terdalam dalam dua setengah tahun. Survei Reuters terhadap lebih dari 100 ekonom menunjukkan mayoritas memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan 9–10 Desember, seiring upaya mendukung pasar tenaga kerja yang mulai mendingin. Investor kini menunggu rilis Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk September, yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan AS.
Baca Juga: Belanja Rumah Tangga Jepang Turun Terdalam dalam Hampir Dua Tahun pada Oktober Data ini menjadi acuan penting untuk membaca arah kebijakan moneter berikutnya.
Penurunan suku bunga biasanya mendukung harga emas karena aset ini tidak memberikan imbal hasil. Di pasar logam mulia lainnya: harga perak turun 0,2% menjadi US$57,02 per ons troi, platinum melemah 0,6% menjadi US$1.636,00, dan paladium turun 0,2% menjadi US$1.445,87.
