KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Senin (7/8). Setelah Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Melansir Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,3% pada US$1.936,44 per ons troi pada pukul 03:28 p.m. EDT (1928 GMT). Sedangkan, harga emas berjangka AS menetap 0,3% lebih rendah pada $1,970.00.

Bowman, dalam sambutannya yang dipersiapkan untuk disampaikan pada acara "Fed Listens" mengatakan bahwa ia mendukung kenaikan suku bunga terbaru karena inflasi masih terlalu tinggi.

"Indeks dolar dan imbal hasil US Treasury naik sedikit lebih tinggi karena hal tersebut dan emas berjangka memiliki reaksi yang lebih rendah," kata Phillip Streible, chief market strategist di Blue Line Futures, di Chicago.

Baca Juga: Harga Emas Spot di Level US$1.940,99 pada Senin (7/8)

"Jika kita mendapatkan data IHK yang lebih rendah dari perkiraan, kita bisa membuat beberapa pejabat The Fed berhenti dengan pandangan hawkish mereka terhadap kenaikan suku bunga dan kita memiliki kesempatan yang jauh lebih baik untuk mendapatkan stabilisasi harga."

John Williams, presiden Federal Reserve Bank of New York, memperkirakan bahwa suku bunga dapat mulai turun tahun depan, New York Times melaporkan.

Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Fokus minggu ini adalah pada data indeks harga konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada hari Kamis (10/8) yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai sikap kebijakan The Fed.

"Ekspektasi kami masih bahwa tren menunjukkan inflasi yang rendah dan oleh karena itu The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Level Rp 1.074.000 Per Gram, Senin (7/8)

Di tempat lain, harga perak turun sekitar 2,2% menjadi US$23,09 per ons troi dan platinum tergelincir 0,1% menjadi US$920,89. Paladium turun 1,2% menjadi US$1.241,20.

"Harga paladium bisa berada di dekat level terendah sementara karena risiko pasokan dapat muncul kembali didorong oleh ketegangan geopolitik," tulis ekonom Intesa Sanpaolo, Daniela Corsini, dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto