KONTAN.CO.ID - Harga emas turun dari level tertingginya dalam dua minggu pada hari Kamis (22/2), setelah data klaim pengangguran menunjukkan perekonomian yang kuat. Sementara investor menunggu data ekonomi lebih lanjut sebagai panduan mengenai sikap suku bunga The Fed. Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi US$2.022,74 per ons troi pada pukul 1842 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 9 Februari di US$2034,69 di awal sesi.
Sedangkan, harga emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih rendah menjadi US$2.030,7.
Baca Juga: Harga Emas Menguat di Tengah Pelemahan Dolar dan Kenaikan Tensi Konflik Timur Tengah Imbal hasil US Treasury naik, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. “Kami melihat emas tetap berada pada level tersebut dan terdapat lebih banyak risiko penurunan terhadap emas dalam jangka pendek dibandingkan kenaikannya” jika kita mendapatkan lebih banyak data positif mengenai perekonomian AS dan jika inflasi tidak terus mereda,” kata Chris Gaffney, president of world markets di EverBank. Data menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun secara tak terduga pada minggu lalu. Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja kemungkinan besar tetap solid pada bulan Februari.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Menjadi Rp 1.133.000 Per Gram Pada Hari Ini (22/2) Risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang dirilis pada hari Rabu (21/2) menunjukkan bahwa mayoritas pengambil kebijakan bank sentral khawatir terhadap risiko penurunan suku bunga terlalu cepat. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, dengan pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada bulan Juni adalah sekitar 66%, menurut CME Fed Watch Tool. “Risiko geopolitik tampaknya mendukung aspek
safe-haven emas dan grafik teknis menunjukkan bahwa emas telah mencapai "dasar yang cukup kuat" di sekitar level US$2.000,” tambah Gaffney.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis ke US$2.026,21 di Tengah Konflik Timur Tengah, Rabu (21/2) Konflik di Timur Tengah semakin intensif dengan pemboman Israel terhadap Rafah di selatan Gaza. Investor saat ini secara dramatis berada dalam posisi yang tidak tepat untuk siklus pemangkasan suku bunga The Fed dan "kami masih memperkirakan harga emas akan mengalami reli yang signifikan hingga kuartal kedua tahun ini", kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities. Pada logam mulia lainnya, harga platinum spot naik 1,9% menjadi US$899,60 per ons troi, paladium naik 2% menjadi US$968,40, dan perak turun 0,3% menjadi US$22,80. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto