Harga Emas Spot Tertahan karena Kenaikan Dolar AS yang Kuat pada Selasa (15/10)



KONTAN.CO.ID - Harga emas pada hari Selasa (15/10) cenderung stabil, tertekan oleh kekuatan dolar AS yang mendekati level tertinggi dalam dua bulan.

Pelaku pasar dihadapkan pada aksi ambil untung dan prospek penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.

Melansir Reuters, harga emas spot tercatat stabil di angka US$2.652,72 per ons troi pada pukul 18:08 WIB. Sementara emas berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi US$2.669,20.


Baca Juga: Harga Tembaga Sentuh Level Terendah 3 Minggu pada Selasa (15/10)

Menurut analis independent Ross Norman, faktor utama yang memengaruhi harga emas saat ini adalah dolar AS yang kuat, imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi, serta aksi ambil untung setelah kenaikan harga emas hampir 30% sepanjang tahun ini.

"Kita melihat dolar AS mendekati level tertinggi dua bulan, imbal hasil Treasury yang lebih tinggi, dan dorongan kuat untuk ambil untung menjelang November. Jadi, emas menghadapi tekanan yang cukup berat saat ini," ujar Norman.

Harga emas mencapai rekor tertinggi US$2.685,42 per ons troi bulan lalu, namun kemudian turun seiring dengan penguatan dolar AS.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 2.000 ke Rp 1.488.000 Per Gram, Selasa (15/10)

Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Meski begitu, Norman menambahkan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut diprediksi akan terus mendukung harga emas, dan kemungkinan besar akan tercapai rekor tertinggi baru sebelum akhir tahun ini.

Menurut data dari CME FedWatch, sekitar 87% trader memperkirakan akan ada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada November mendatang.

Emas non-yielding biasanya mendapat keuntungan dari lingkungan suku bunga yang lebih rendah.

Sementara itu, Gubernur The Fed Christopher Waller menyerukan agar lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Baca Juga: Reli Dolar AS Menahan Kenaikan Harga Emas Hingga Selasa (15/10) Pagi

Meskipun Presiden The Fed Bank of Minneapolis Neel Kashkari menyatakan bahwa lebih banyak penurunan suku bunga mungkin terjadi karena target inflasi 2% semakin mendekat.

Pelaku pasar juga menantikan data penting minggu ini seperti penjualan ritel AS, produksi industri, dan klaim pengangguran mingguan untuk memahami arah kebijakan ekonomi lebih lanjut.

Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 0,1% menjadi US$31,14 per ons troi, sedangkan platinum turun 1,2% menjadi US$980,78, dan palladium melemah 1,8% menjadi US$1.011,77.

Menurut analis UBS, pasokan platinum dari skrap mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, namun diprediksi akan pulih pada tahun depan.

Pasar platinum diperkirakan masih akan mengalami kekurangan pasokan hingga tahun 2025.

Selanjutnya: Cermati Prospek dan Rekomendasi Saham Penghuni IDX High Dividend 20

Menarik Dibaca: Alasan Tanaman Laba-laba Jadi Favorit Kucing Peliharaan di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto