NEW YORK. Harga komoditas emas menyentuh level tertinggi dua pekan pada perdagangan di pasar Amerika, Selasa malam (18/7). Tekanan yang melanda dollar AS memberi keuntungan bagi komoditas logam mulia ini.

Emas berjangka naik US$ 8,20 ke posisi US$ 1.241,90 per ons troi. Sedangkan, harga emas spot terkerek 0,83% ke level US$ 1.244,10 per ons troi, menembus harga tertinggi 3 Juli lalu.

Dollar AS terseret ke posisi terlemah 10 bulan di tengah memudarnya prospek kenaikan suku bunga The Fed. 

"Fed sepertinya tidak akan dapat menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat, mungkin tidak lagi tahun ini, dan tentu saja tidak akan terburu-buru mengurangi neraca keuangannya," tulis analis ICBC Standard Bank dalam catatan. 

Selain faktor dollar, harga emas juga mendapat dukungan sinyal kenaikan permintaan fisik.  Data GFMS menunjukkan impor emas India naik menjadi sekitar 75 ton pada bulan Juni dari 22,7 ton pada periode tahun lalu. Pada paruh pertama tahun ini, impor mencapai 514 ton, naik 161% dari tahun sebelumnya.

Analis GFMS mengatakan lonjakan tersebut disebabkan aksi beli konsumen India jelang kenaikan pajak barang dan jasa pada Juli tahun ini menjadi 3% dari sebelumnya 1,2%.

"Kami melihat emas rata-rata sekitar US$ 1.300 pada kuartal ketiga. Impor India meningkat setelah melemah pada tahun lalu. Kami berharap tren berlanjut bahkan dengan adanya perubahan pajak," kata pakar strategi komoditas ING, Warren Patterson dilansir CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini