KONTAN.CO.ID - Harga emas turun pada hari Senin (15/7) karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Sementara investor menunggu data ekonomi dan komentar dari pejabat The Fed untuk petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan suku bunga AS. Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$2.402,82 per ons troi pada pukul 06:53 GMT. Sedangkan emas berjangka AS turun 0,5% menjadi US$2.408,50. Dolar AS naik karena permintaan safe haven setelah percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, yang meningkatkan peluang kemenangannya dalam pemilihan AS pada bulan November.
Baca Juga: Harga Emas Turun, Investor Mencari Lebih Banyak Isyarat Penurunan Suku Bunga The Fed Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. "Saya tidak yakin kemenangan atau kekalahan Trump secara langsung terkait dengan hasil biner untuk arah emas seperti halnya ekspektasi kebijakan The Fed. Namun, jika Trump memicu perang dagang, maka itu bisa menjadi alasan yang baik bagi emas untuk berkinerja baik di bawah kepresidenannya," kata analis senior City Index, Matt Simpson. Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berbicara nanti pada hari ini dan beberapa pejabat lainnya akan berbicara akhir pekan ini. Data yang akan dirilis minggu ini termasuk penjualan ritel AS, output industri untuk Juni, dan klaim pengangguran mingguan. "Jika kita mendapatkan penurunan besar lainnya pada penjualan ritel, itu akan memperkuat bahwa ada urgensi untuk memangkas suku bunga, yang bisa membantu emas. Jika emas menembus batas US$2.450, maka harga akan mencapai rekor tertinggi baru," kata Ilya Spivak, kepala makro global, Tastylive. Pasar melihat peluang 93% dari penurunan suku bunga AS pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Senin (15/07/2024) Turun Tipis