KONTAN.CO.ID - Harga emas tergelincir pada hari Senin (12/2) menjelang data inflasi Amerika Serikat (AS) dan komentar dari pejabat The Fed yang dapat memberikan wawasan mengenai rencana suku bunga bank sentral. Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi US$2.015,59 per ons troi. Sedangkan, harga emas berjangka AS juga turun 0,5% menjadi US$2.02920 per ons troi.
Baca Juga: Harga Emas Menguat di Pekan Penuh Rilis Data Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metal mengatakan, penurunan suku bunga mungkin akan dilakukan pada paruh kedua tahun ini karena data ekonomi AS akhir-akhir ini terlalu kuat untuk melihat penurunan suku bunga pada bulan Mei. Dia menambahkan, minat beli terhadap emas masih terbatas karena reli pasar saham baru-baru ini. “Kami memperkirakan akan terjadi penurunan inflasi dan jika kami tidak mencapainya, hal ini akan memberikan tekanan pada harga,” katanya. Jajak pendapat
Reuters untuk IHK AS bulan Januari memproyeksikan kenaikan bulanan sebesar 0,2%. Sementara IHK inti diperkirakan naik 0,3%.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Stabil Antisipasi Data Inflasi Amerika, Emas Antam Stagnan Data CPI AS akan dirilis pada hari Selasa (13/2), diikuti oleh data penjualan ritel AS pada hari Kamis (15/2) dan data indeks harga produsen (PPI) pada hari Jumat (16/2). Sementara pasar juga menunggu komentar dari setidaknya tujuh pejabat The Fed pada minggu ini. Pekan lalu, beberapa pengambil kebijakan The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell mengatakan mereka akan menunggu penurunan suku bunga sampai mereka lebih yakin bahwa inflasi akan turun menjadi 2%.
Pedagang melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 57% pada bulan Mei, menurut CME Fedwatch Tool. Sambil menunggu penurunan suku bunga The Fed, permintaan fisik yang kuat dan pembelian sektor resmi diproyeksikan akan mengangkat harga ke rata-rata US$2.200/ounce pada kuartal berikutnya, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities dalam sebuah catatan. Di tempat lain, harga platinum di pasar spot naik 2,2% menjadi US$890,44 per ons troi, paladium naik 3,9% menjadi US$892,08, dan perak stabil di US$22,61 per ons troi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto