Harga Emas Spot Turun Tipis ke US$2.432,29 Kamis (1/8) Sore, Dolar AS Menguat



KONTAN.CO.ID - Harga emas turun karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada hari Kamis (1/8), setelah emas menyentuh level tertinggi dua minggu sebelumnya dalam sesi tersebut.

Didorong pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan bahwa pemotongan suku bunga pada bulan September mungkin dipertimbangkan.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,7% menjadi US$2.432,29 per ons troi pada pukul 09:56 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli sebelumnya dalam sesi tersebut. Harga hanya US$51 di bawah rekor tertinggi US$2.483,60 yang dicapai pada 17 Juli.


Sementara, kontrak berjangka emas AS naik tipis 0,1% menjadi US$2.476,10.

Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Mencetak Rekor di Akhir Tahun

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu (31/7) bahwa suku bunga dapat dipotong secepat bulan September, menempatkan bank sentral mendekati akhir dari pertempuran lebih dari dua tahun melawan inflasi.

"Powell yang membuka kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan September mendukung emas. Namun di sisi lain, Anda sekarang memiliki dolar AS yang sedikit lebih kuat dan euro yang lebih lemah, dan itu berdampak negatif," kata analis Quantitative Commodity Research Peter Fertig.

Fokus pasar sekarang beralih ke laporan penggajian AS pada hari Jumat (2/8).

Jika pertumbuhan pekerjaan bulan Juli melebihi ekspektasi, keraguan mungkin muncul tentang pemotongan suku bunga Fed pada bulan September, tambah Fertig.

"Pengingat untuk tidak menjual emas di dekat level terendah rentang, dan menyadari bahwa geopolitik semakin mendukung dalam jangka menengah hingga panjang," tulis Nicky Shiels, kepala strategi logam di MKS PAMP SA, dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil di US$ 2,407, Bersiap untuk Kenaikan Bulanan

Emas, yang secara tradisional dikenal karena stabilitasnya sebagai lindung nilai favorit terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah.

"Permintaan emas bank sentral harus tetap tinggi pada 2024/2025 meskipun tidak ada pembelian emas 'terlapor' dari PBOC pada bulan Mei dan Juni," tulis analis di Citi dalam sebuah catatan.

"Tapi itu tampaknya tidak mungkin membalikkan tren CB EM (bank sentral emerging market) yang lebih luas dari peningkatan kepemilikan emas karena de-dolarisasi, diversifikasi cadangan, dan permintaan alt-fiat," tambah mereka.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,7% menjadi US$28,83, platinum turun 1% menjadi US$966,40 dan paladium turun 0,4% menjadi US$921,97.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto