Harga Emas Stabil di Atas US$ 2.500 Dengan Sorotan pada Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hanya bergerak tipis pada pagi ini setelah kemarin kembali ditutup di atas level US$ 2.500 per ons troi. Investor menunggu laporan inflasi Amerika Serikat (AS) untuk petunjuk lebih lanjut tentang potensi besarnya penurunan suku bunga Federal Reserve.

Selasa (10/9) pukul 7.15 WIB, harga emas spot naik tipis ke US$ 2.506,55 per ons troi dari posisi kemarin di US$ 2.506,36 per ons troi.

Harga emas berjangka AS menguat tipis ke US$ 2.535,30 per ons troi pada pagi ini. Kemarin, harga emas kontrak Desember 2024 ini ditutup pada US$ 2.532,70 er ons troi.


"Harga emas batangan mungkin akan cukup terkonsolidasi, mungkin sedikit berombak dalam kisaran harga emas yang ditetapkan," kata Peter A. Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals seperti dikutip Reuters. Dia memperkirakan harga emas akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga: Harga Logam Mulia Tertekan Prospek Ekonomi yang Suram

Emas batangan mencapai rekor tertinggi US$ 2.531,60 per ons troi pada 20 Agustus.

Menurut alat CME FedWatch, para trader kini melihat peluang 73% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed minggu depan, dan peluang 27% untuk pemangkasan sebesar 50 bp.

"Pasar tampaknya sepakat bahwa Fed kemungkinan besar akan melakukan pemangkasan yang lebih kecil sebesar 25 basis poin dan itulah posisi saya selama ini," tambah Grant. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan dengan imbal hasil nol.

Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil di US$2.498,24, Fokus pada Data Inflasi AS

Pekan lalu, sebuah laporan menunjukkan lapangan kerja AS meningkat lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Tetapi penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2% menunjukkan pasar tenaga kerja tidak anjlok dalam sehingga perlu pemangkasan suku bunga hingga setengah poin.

Investor kini akan mencermati data harga konsumen AS bulan Agustus pada hari Rabu dan indeks harga produsen pada hari Kamis.

"Jika angka inflasi jauh lebih rendah dari yang diharapkan dan meningkatkan harapan untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 bp, maka harga emas bisa mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Namun, bahkan jika konsensus tetap untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 bp, emas tidak akan mengalami penurunan harga yang drastis karena Fed jelas memangkas suku bunga," kata analis pasar Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati