Harga Emas Stabil, Inflasi yang Melambat Menambah Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas stabil pada hari Senin setelah data menunjukkan inflasi Amerika Serikat (AS) mereda pada bulan Mei. Inflasi yang datar memperkuat harapan bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga tahun ini.

Senin (1/7) pukul 16.34 WIB, harga emas spot naik tipis ke US$ 2.327,69 per ons troi dari posisi akhir pekan lalu US$ 2.326,75 per ons troi. Harga emas mencatat kenaikan lebih dari 4% pada kuartal kedua.

Harga emas berjangka AS turun tipis ke US$ 2.337,90 per ons troi.


Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi AS meningkat 2,6% dalam 12 bulan hingga Mei setelah naik 2,7% pada bulan April. Sementara inflasi untuk bulan tersebut sesuai dengan ekspektasi para ekonom.

"Data inflasi AS terbaru masih segar dalam ingatan investor, dengan data yang sejalan dengan konsensus dan secara umum tidak banyak memengaruhi ekspektasi suku bunga pasar saat ini untuk proses pelonggaran Fed yang akan dimulai pada bulan September," kata ahli strategi pasar IG Yeap Jun Rong kepada Reuters.

Baca Juga: Catat Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Senin 1 Juli 2024 Masih Stagnan

Namun, "Kegagalan untuk mempertahankan level U$ 2.280 ke depan berpotensi membuka jalan bagi harga emas untuk bergerak menuju US$ 2.200 berikutnya," imbuh dia.

Pasar sekarang mengharapkan peluang sebesar 64% bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September, tidak berubah dari sebelum data tersebut. Pemangkasan kedua suku bunga diprediksi akan terjadi pada bulan Desember.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Fokus investor sekarang beralih ke pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa, diikuti oleh risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Fed pada hari Rabu dan data pasar tenaga kerja AS di akhir minggu.

"Meskipun pembelian bank sentral telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, kami percaya bank sentral pasar berkembang akan terus mendiversifikasi cadangan mereka ke emas," ujar analis ANZ dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati