Harga Emas Stabil, Investor Lebih Suka Menunggu Rilis Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat tipis pada pagi ini setelah kemarin melemah. Aksi tunggu pasar terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis malam nanti menyebabkan pergerakan harga emas cenderung tipis.

Kamis (11/1) pukul 6.24 WIB, harga emas spot menguat tipis 0,07% ke US$ 2.025,94 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot  turun 0,87%.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2024 menguat 0,11% ke US$ 2.030,10 per ons troi pada hari ini. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini turun 0,97%.


Data inflasi konsumen AS akan dirilis nanti malam. Sedangkan harga inflasi produsen akan dirilis esok. Data inflasi dapat membentuk prospek Federal Reserve mengenai penurunan suku bunga tahun ini, meskipun dolar yang lebih lemah mempertahankan harga terendahnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (11/1) di Pegadaian Naik Tipis, Cek Updatenya

Data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan akan memberi The Fed lebih banyak alasan untuk menurunkan suku bunga tahun ini. 

"Penurunan suku bunga akan mendorong harga emas lebih tinggi," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters. Dia memperkirakan bahwa pasar emas akan cenderung sepi dengan pergerakan naik turun tipis.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi konsumen tahunan AS akan sebesar 3,2% pada bulan Desember. Tetapi, inflasi inti diprediksikan turun menjadi 3,8%, terendah sejak pertengahan tahun 2021.

Laporan Federal Reserve New York mengungkapkan bahwa konsumen memperkirakan penurunan inflasi. Sementara Gubernur Fed Michelle Bowman pada hari Senin menyatakan bahwa kebijakan moneter bank sentral AS tampaknya cukup membatasi.

Baca Juga: Peluang dan Kebutuhan Investasi Emas

Imbal hasil Treasury AS tenor 10-tahun meningkat, mengurangi daya tarik emas batangan. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Jika pasar harus melemahkan pertaruhan penurunan suku bunga pada bulan Maret, harga emas spot mungkin akan kembali melemah dalam waktu singkat di domain di bawah US$ 2.000,” kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.

"Tetap saja, kenaikan harga emas batangan tidak akan memiliki keraguan untuk memulihkan harga emas kembali di atas angka psikologis yang penting setelah pasar mendapatkan pemahaman yang lebih kuat mengenai poros kebijakan The Fed," imbuh Tan.

Indeks dolar turun sekitar 0,2%, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih terjangkau bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati