Harga emas stabil setelah kemarin melonjak lebih dari 6%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis setelah menguat di awal pekan. Selasa (2/2) pukul 6.45 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.859,82 per ons troi, turun tipis 0,05% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.860,78 per ons troi.

Sejalan, harga emas kontrak pengiriman April 2021 di Commodity Exchange berada si US$ 1.862,90 per ons troi, turun 0,05% dari posisi awal pekan US$ 1.863,90 per ons troi.

Harga emas stabil setelah kemarin melesat 6,12%. Kenaikan harga emas ini sejalan dengan harga perak yang melambung akibat naiknya permintaan dari trader ritel.


Harga perak spot pagi ini turun 1,74% ke US$ 28,55 per ons troi. Kemarin, harga perak melesat 7,65%.

Baca Juga: Permintaan perak fisik ikut terangkat gara-gara seruan di Reditt

Sementara itu di pasar fisik, harga emas terangkat pemangkasan pajak impor India. India memangkas pajak impor atas emas untuk menghentikan pasokan ilegal emas.

Negara dengan permintaan emas terbesar kedua ini memangkas pajak impor emas menjadi 7,5% dari sebelumnya 12,5%. Emas merupakan salah satu komoditas paling rawan diselundupkan di India.

Pemangkasan pajak impor tidak hanya akan mengurangi margin keuntungan penyelundup tapi juga menurunkan biaya bagi konsumen yang menghadapi lonjakan harga emas sepanjang pekan lalu. Kenaikan harga emas ini menekan permintaan lokal.

Baca Juga: Melonjak 14% dipicu borongan serupa GameStop, harga perak bisa ke US$ 38

India mengerek pajak impor emas sebanyak tiga kali di tahun 2012 untuk menahan kejatuhan nilai tukar rupee dan mempersempit defisit perdagangan akibat impor emas. Tahun 2019, India kembali mengerek pajak impor menjadi 12,5%.

Pada saat itu, penyelundupan emas menjadi lebih marak karena harga emas di India lebih tinggi minimal 15% dari harga emas internasional karena adanya pajak impor dan pajak lokal lainnya. Dengan penurunan pajak impor ini, permintaan emas dari jalur resmi berpotensi naik.

Baca Juga: Harga kembali naik, ini saran analis NHK Securitas untuk saham ANTM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati