Harga Emas Stabil Setelah Mencapai Rekor Tertinggi



KONTAN.CO.ID - Harga emas stabil pada Senin (23/9) setelah mencapai rekor tertinggi, dengan harga spot emas tidak berubah di level US$2.620,79 per ons troi pada pukul 12:22 GMT.

Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di US$2.631,31.

Baca Juga: Harga Emas Spot Turun ke US$2.616,57 Senin (23/9) Sore, Terkena Profit Taking


Kenaikan ini didorong oleh sentimen pasar yang kuat dan ketegangan geopolitik, meskipun penguatan dolar Amerika Serikat (AS) menyebabkan beberapa investor melakukan aksi ambil untung.

Lonjakan harga emas ini merupakan lanjutan dari momentum "fear of missing out" (ketakutan akan kehilangan kesempatan) yang terjadi setelah pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve AS minggu lalu.

Sepanjang tahun ini, harga emas tanpa hasil imbalan (non-yielding) telah naik lebih dari 27%, menjadikannya peningkatan tahunan terbesar dalam 14 tahun terakhir.

Baca Juga: Sebulan Naik 3,12%, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming Lagi (23 September 2024)

Menurut Ole Hansen, head of commodity strategy di Saxo Bank pasar kini membutuhkan konsolidasi, mengingat hedge fund memegang taruhan terbesar terhadap kenaikan harga emas sejak 2020.

Dari sudut pandang teknikal, indeks kekuatan relatif (Relative Strength Index/RSI) emas saat ini berada di level 71, yang telah berada dalam zona "overbought" sejak Jumat lalu.

Investor juga dengan cermat memantau potensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Soni Kumari, Commodity Strategist di ANZ menjelaskan bahwa faktor kunci ke depan adalah kecepatan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, termasuk apakah pemangkasan 50 basis poin lainnya akan terjadi tahun ini, serta bagaimana arah kebijakan suku bunga tersebut ke depannya.

Baca Juga: Harga Emas ke Rekor Tertinggi, Terangkat Pemangkasan Suku Bunga & Konflik Geopolitik

Sementara itu, ketegangan geopolitik global terus memengaruhi pasar.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, meminta masyarakat tetap tenang setelah serangan udara besar-besaran dilancarkan terhadap kelompok Hezbollah yang didukung Iran di Lebanon, termasuk wilayah selatan, lembah Bekaa, dan wilayah utara dekat Suriah.

Dalam perdagangan logam mulia lainnya, harga perak turun 1,4% menjadi US$30,68 per ons troi dan platinum merosot 1,8% menjadi US$957,19 per ons troi.

Harga paladium juga turun 2,6% ke US$1.040,39 per ons troi.

Baca Juga: Masih Bullish, Harga Emas Diprediksi Lanjut Menguat usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Analis di Heraeus memperkirakan, permintaan global untuk palladium akan turun 3% hingga mencapai titik terendah 15 tahun pada 2025.

Penurunan ini, ditambah dengan peningkatan pasokan dari Rusia, diperkirakan akan menekan harga palladium, meskipun produksi di Amerika Utara menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto