KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas stabil pada hari Senin (3 November 2025), tertekan oleh penguatan dolar AS dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat. Selain itu, meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China juga menekan permintaan terhadap logam mulia. Berdasarkan data pasar, emas spot tercatat stagnan di US$4.000,65 per ounce pada pukul 05:04 GMT, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi US$4.010 per ounce.
Ekspektasi Suku Bunga dan Peran Emas
The Fed memang telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 29 Oktober, untuk kedua kalinya pada tahun ini. Namun, komentar hawkish Ketua The Fed, Jerome Powell, menimbulkan keraguan terhadap kemungkinan pelonggaran suku bunga lebih lanjut pada 2025. Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga pada Desember saat ini turun menjadi 71%, dari sebelumnya lebih dari 90% sebelum komentar Powell. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung diminati dalam kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi, menjadikannya instrumen safe-haven bagi investor. Investor kini menantikan data ekonomi penting lainnya, termasuk ADP Employment Report dan ISM PMI AS yang dijadwalkan rilis minggu ini, karena hasilnya bisa memengaruhi sikap hawkish The Fed. Baca Juga: Morgan Stanley Prediksi Harga Emas Capai US$ 4.500 per Ons Troi pada Pertengahan 2026 "Peran emas sebagai safe-haven berkurang saat ini, seiring meredanya ketegangan perdagangan AS-China. Investor juga mungkin beralih ke aset yang lebih berisiko, seperti saham," tambah Wong.Perkembangan Perdagangan AS-China
Presiden Donald Trump pekan lalu menyatakan kesepakatan untuk mengurangi tarif terhadap China sebagai imbalan atas konsesi Beijing terkait perdagangan fentanil ilegal, pembelian kedelai AS, dan ekspor rare earth.Pergerakan Logam Lainnya
- Perak spot naik 0,2% menjadi US$48,75 per ounce
- Platina naik 1,5% menjadi US$1.590,86 per ounce
- Palladium turun 0,1% menjadi US$1.432,18 per ounce