SINGAPURA. Harga emas mencatat penurunan terbesar dibandingkan dengan harga komoditas lainnya pada transaksi perdagangan hari ini. Asal tahu saja, mengutip situs Bloomberg, pada pukul 07.24 waktu London, harga emas di pasar spot tergerus hingga 2% menjadi US$ 1.251.84. Itu artinya, harga emas menuju performa kuartalan terburuk sejak 1920 silam dengan penurunan sebesar 22%. Analis menilai, penguatan yen menjadi salah satu penyebab aksi jual terhadap emas. Yen sendiri menguat seiring prediksi data positif ekonomi yang nantinya akan mendorong the Federal Reserve untuk mengurangi secara bertahap penggelontoran stimulus."Data kasar mengenai perekonomian AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang cukup baik di kuartal pertama. Sehingga ada dua faktor yang menekan emas, yakni penguatan dollat AS dan ekspektasi pengurangan kebijakan stimulus AS," papar David Lennox, analis Fat Prophets dari Sydney. Sementara itu, harga perak turun 3,3% dan harga tembaga turun 1,9%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas sudah di bawah US$ 1.300 per troy ounce
SINGAPURA. Harga emas mencatat penurunan terbesar dibandingkan dengan harga komoditas lainnya pada transaksi perdagangan hari ini. Asal tahu saja, mengutip situs Bloomberg, pada pukul 07.24 waktu London, harga emas di pasar spot tergerus hingga 2% menjadi US$ 1.251.84. Itu artinya, harga emas menuju performa kuartalan terburuk sejak 1920 silam dengan penurunan sebesar 22%. Analis menilai, penguatan yen menjadi salah satu penyebab aksi jual terhadap emas. Yen sendiri menguat seiring prediksi data positif ekonomi yang nantinya akan mendorong the Federal Reserve untuk mengurangi secara bertahap penggelontoran stimulus."Data kasar mengenai perekonomian AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang cukup baik di kuartal pertama. Sehingga ada dua faktor yang menekan emas, yakni penguatan dollat AS dan ekspektasi pengurangan kebijakan stimulus AS," papar David Lennox, analis Fat Prophets dari Sydney. Sementara itu, harga perak turun 3,3% dan harga tembaga turun 1,9%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
