SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia sulit beranjak naik. Hingga hari ini (26/5), harga kontrak emas dunia masih tertekan di bawah US$ 1.300 per troy ounce. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.46 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat diperdagangkan di posisi US$ 1.292,95 per troy ounce dari posisi 23 Mei lalu di level US$ 1.292,61 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus ditransaksikan di levek US$ 1.293,20 per troy ounce di Comex, New York. Harga emas tertekan seiring membaiknya data ekonomi AS sehingga mendorong the Federal Reserve untuk melanjutkan pemangkasan nilai tapering. Asal tahu saja, data menunjukkan, penjualan rumah baru di AS mencatatkan kenaikan terbesar sejak Oktober lalu. "Belum ada insentif bagi investor untuk membeli emas pada saat ini. Trading diprediksi akan sepi seiring ditutupnya pasar finansial AS karena libur nasional. Selain itu, tidak ada data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat. Meski demikian, Ukraina masih akan menjadi faktor penyokong emas," jelas Zhu Siquan, analis GF Futures Co. Sementara itu, kepemilikan emas di SPDR Gold Trust tak mencatatkan banyak perubahan di posisi 776,89 metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Desember 2008 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas sulit mendaki ke atas US$ 1.300
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia sulit beranjak naik. Hingga hari ini (26/5), harga kontrak emas dunia masih tertekan di bawah US$ 1.300 per troy ounce. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.46 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat diperdagangkan di posisi US$ 1.292,95 per troy ounce dari posisi 23 Mei lalu di level US$ 1.292,61 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus ditransaksikan di levek US$ 1.293,20 per troy ounce di Comex, New York. Harga emas tertekan seiring membaiknya data ekonomi AS sehingga mendorong the Federal Reserve untuk melanjutkan pemangkasan nilai tapering. Asal tahu saja, data menunjukkan, penjualan rumah baru di AS mencatatkan kenaikan terbesar sejak Oktober lalu. "Belum ada insentif bagi investor untuk membeli emas pada saat ini. Trading diprediksi akan sepi seiring ditutupnya pasar finansial AS karena libur nasional. Selain itu, tidak ada data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat. Meski demikian, Ukraina masih akan menjadi faktor penyokong emas," jelas Zhu Siquan, analis GF Futures Co. Sementara itu, kepemilikan emas di SPDR Gold Trust tak mencatatkan banyak perubahan di posisi 776,89 metrik ton. Ini merupakan level terendah sejak Desember 2008 lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News