KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru pada perdagangan Senin (8/9), menembus level US$ 3.600 per ounce. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga bulan ini, menyusul rilis data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan. MengutipTrading Economics, data ketenagakerjaan AS pada Agustus menunjukkan pertambahan lapangan kerja lebih rendah dari ekspektasi, sementara tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak 2021. Kondisi ini menandakan pasar tenaga kerja mulai melunak.
Saham Tambang Emas Menghijau, ANTM Pimpin Kenaikan
Kenaikan harga emas dunia berimbas pada saham-saham tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga penutupan perdagangan Senin (8/9), mayoritas saham emiten sektor tambang bergerak menguat. Emiten yang membukukan kenaikan harga tertinggi adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sementara kenaikan terendah dialami PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Satu-satunya saham yang melemah adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Berikut ringkasan pergerakan harga saham pada pukul 16:00 WIB:- ANTM ditutup di Rp 3.610, naik 6,49% dari hari sebelumnya, setelah sempat menyentuh Rp 3.710.
ANTM Chart by TradingView
- MDKA berada di Rp 2.640, naik tipis 0,76%, meski sempat menembus Rp 2.740.
- BRMS menguat ke Rp 505, naik 2,23% dibanding penutupan sebelumnya.
- PSAB ditutup di Rp 585, naik 3,54%.
- ARCI menguat ke Rp 890, naik 4,71%.
- UNTR ditutup di Rp 26.450, naik 4,34%, setelah sempat menyentuh Rp 27.000.
- MEDC melemah ke Rp 1.215, turun 2,80%, meski sempat menyentuh Rp 1.255.